CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Hari ini sentuh rekor, bagaimana nasib IHSG besok?


Senin, 01 Agustus 2016 / 20:26 WIB
Hari ini sentuh rekor, bagaimana nasib IHSG besok?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat tertahan pada perdagangan besok hari. Pasalnya, penguatan indeks yang terjadi rentan profit taking.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities mengatakan secara teknikal IHSG mengagalkan pola negatif yang terbentuk sebelumnya dengan break out resistance level. Momentum RSI pun cukup tinggi terkonsolidasi dengan bearishnya pergerakan Stochastic.

Ia bilang, secara pergerakan IHSG cenderung akan mengalami tekanan jika kembali melemah di bawah 5.300. "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan mewaspadi aksi profit taking dengan range pergerakan 5.250-5.370." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (1/8).

Terkendalinya Inflasi dan banyak dana repatriasi yang mulai masuk sehingga demand terhadap rupiah menguat mampu mendorong IHSG naik 145,58 poin atau 2,79% di level 5.361,57 dengan volume moderate.

Sektor infrastruktur memimpin penguatan pada perdagangan hari ini. Sehatnya tingkat inflasi Indonesia membuat nilai tukar rupiah terhadap USD menguat mendekati Rp 13.000. Investor asing pun terbukti optimis tercatat net buy Rp 1.83 triliun pada perdagangan hari ini.

Bursa Asia ditutup mixed dengan penguatan dipimpin oleh IHSG dan Hang Seng. Data GDP AS yang di bawah perkiraan di level 1.2% vs 2.6% ekspektasi awal menjadi trigger utama kelayakan ekonomi AS menghadapi naiknya biaya pinjaman. Sedangkan bursa saham di Shanghai turun setelah secara tak terduga turun di level 49.9 dari 50.0 di periode sebelumnya.

Data PMI Manufacturing di Eropa naik dengan bursa Eropa dibuka terkonsolidasi seiring berayunnya harga minyak setelah penurunan persediaan minyak di AS yang membuat produsen meningkatan pengeboran.

Menurut Lanjar, data ekonomi selanjutnya yang akan mempengaruhi pasar datang dari Jepang dengan Indeks Kepercayaan konsumen, Index harga produksi di Eropa dan Kemampuan personal spending di As akan menjadi fokus investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×