kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,33   -6,02   -0.65%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harganya Melesat Sejak IPO, Saham ADMR Sudah Kemalahan?


Jumat, 28 Januari 2022 / 07:45 WIB
Harganya Melesat Sejak IPO, Saham ADMR Sudah Kemalahan?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) menjadi salah satu saham paling cuan sepanjang tahun ini. Bagaimana tidak, sejak awal melakukan initial public offering (IPO), saham ADMR terus beranjak naik.

Pada saat listing perdana tanggal 3 Januari 2022, saham ADRO naik 35% atau 35 poin ke level Rp 135. Saham anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini terus menguat. Saham ADMR tercatat hanya mengalami pelemahan dua kali, yakni pada 17 dan 18 Januari 2022.

Dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ADMR, Bursa Efek Indonesia akhirny melakukan penghentian sementara (suspense) perdagangan ADMR di pasar reguler dan pasar tunai. 

Suspensi ini mulai berlaku pada sesi I perdagangan tanggal 25 Januari 2022 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut. Saham ADMR pun terhenti di level Rp 1.050, yang mana sudah naik lebih dari 10 kali lipat dari harga awal.

Baca Juga: Kinerja Diproyeksikan Lebih Solid, Analis Rekomendasikan Beli Saham ANTM

Lantas, apa yang menyebabkan harga ADMR terus melaju sebelum akhirnya disuspensi bursa? Daniel Agustinus, Certified Elliott Wave Analyst – Master PT Kanaka Hita Solvera mengatakan, selain faktor saham yang baru IPO, terdapat sejumlah faktor lain yang mendorong kenaikan saham ADMR.

Pertama, ADMR memiliki model bisnis dan prospek yang cukup menarik. Hal ini karena ADMR melalui anak usahanya menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memproduksi batubara metalurgi untuk digunakan oleh industri baja. Kedua, ADMR juga diuntungkan dengan nama besar ADRO sebagai induk usahanya.

Ketiga adalah faktor kinerja. Di tahun 2021, ADMR mencatatkan performa yang cukup signifikan yaitu berhasil mencatatkan net profit, setelah pada tahun 2018-2020 selalu mencatatkan net loss. Hal ini dipengaruhi juga oleh kenaikan harga batubara global.

Daniel menilai, valuasi wajar ADMR saat ini berada di harga Rp 832, sementara harga saat ini di level Rp 1.050. Dus, jika hanya melihat nilai valuasi, saham ADMR dinilai sudah overvalued. 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik di Tahun Macan Air

Sehingga, Daniel menyimpulkan ADMR akan berpotensi mengalami koreksi saat suspensi dibuka (based on valuasinya saja). “Tetapi kalau melihat bisnis modelnya, ADMR cukup solid,” terang Daniel saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/1).

Sebelumnya, Head of Corporate Communication Adaro Energy (ADRO) Febriati Nadira meyakini prospek batubara metalurgi akan tetap positif. Prospek ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya permintaan atas besi baja.

 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×