kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Pelaksanaan Rights Issue BRIS di Bawah Harga Pasar, Begini Kata Analis


Jumat, 09 Desember 2022 / 07:00 WIB
Harga Pelaksanaan Rights Issue BRIS di Bawah Harga Pasar, Begini Kata Analis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 1.000 per saham. Bank bersandi saham BRIS ini akan merilis 4,99 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Bila semua saham baru itu diserap oleh investor, maka BSI akan meraup dana segar sebesar Rp 4,99 triliun melalui aksi penguatan modal ini. Namun, harga pelaksanaan rights issue ini berada di bawah harga pasar BRIS. 

Pada penutupan pasar sesi pertama Kamis (8/12), BRIS ditutup BRIS 1.235. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyatakan secara umum harga rights issue memang ditetapkan di bawah harga pasar saham acuannya. 

“Ini memang standard practice untuk rights issue dan warrants dimana harga rights issue umumnya akan berada di bawah harga saham reguler untuk menarik minat investor. Sebagai upaya agar semua saham baru yang diterbitkan diserap oleh investor,” ujar Arjun kepada KONTAN pada Kamis (8/12). 

Baca Juga: Saham Sektor Kesehatan Kembali Menguat, Cek Rekomendasi Sahamnya

Ia menilai rights issue BRIS ini cukup menarik terlebih berdasarkan laporan keuangan, BSI memiliki fundamental cukup lumayan. Malahan, laba bersih BRIS untuk kuartal terkini meningkat signifikan bandingkan sama kuartal ke tiga tahun lalu.

“Selain itu kinerja keuangan mereka terlihat cukup bagus dan stabil. Prediksi saya terutama di waktu jangka pendek sebelum akhir tahun, ada potensi untuk rebound.” tambahnya. 

Ia memasang target harga BRIS di level Rp  1.445 per lembar saham  dengan harga support Rp 1.200. Berdasarkan data RTI, BRIS memiliki price book to value (PBV) berada di level 1,89 kali. 

Berdasar data Infovesta, Rata rata PBV industri perbankan saat ini 3,51 kali. Artinya, secara valuasi, BRIS masih terbilang masih murah.

Baca Juga: Permintaan Batubara Masih Tinggi, Simak Rekomendasi Saham Adaro Energy (ADRO)

Asal tahu saja, BSI mencetak pertumbuhan laba bersih 42% year on year (YoY) menjadi Rp3,21 triliun hingga kuartal ketiga 2022. Didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 11,86% YoY menjadi Rp 245,18 triliun.

Proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. Selain itu,  pembiayaan yang tumbuh mencapai Rp 199,82 triliun atau meningkat 22,35%. Raihan ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan sehat yang tercermin oleh NPF Nett sebesar 0,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×