kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Minyak Tertahan Kekhawatiran akan Penurunan Permintaan China


Senin, 15 Juli 2024 / 20:00 WIB
Harga Minyak Tertahan Kekhawatiran akan Penurunan Permintaan China
ILUSTRASI. Laju harga minyak tertahan pada perdagangan Senin (15/7) karena tekanan dari kekhawatiran permintaan China REUTERS/Pascal Rossignol


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Laju harga minyak tertahan pada perdagangan Senin (15/7) karena tekanan dari kekhawatiran permintaan China mengimbangi dukungan dari kuatnya permintaan di negara lain, pembatasan pasokan OPEC+ dan ketegangan politik di Timur Tengah.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 20 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 84,83 per barel pada 12.20 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 14 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 82,07.

“Data China termasuk pengoperasian kilang dan impor minyak mentah tidak mendukung,” kata analis UBS Giovanni Staunovo. 

“Tetapi pertumbuhan permintaan di tempat lain masih sehat.”

Baca Juga: Harga Minyak Kembali Naik di Tengah Ketidakpastian Politik AS dan Timur Tengah

Harga minyak mentah turun pada minggu lalu setelah naik selama empat minggu karena harapan akan kuatnya permintaan di AS pada musim panas diimbangi oleh kekhawatiran atas permintaan di China.

Data China yang dirilis pada hari Senin menambah kekhawatiran tersebut. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tumbuh sebesar 4,7% pada kuartal April hingga Juni, menurut angka resmi, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama tahun 2023.

Pada hari Jumat, angka terpisah menunjukkan impor minyak mentah China turun 2,3% pada paruh pertama tahun ini.

Namun, para analis mengatakan, situasi yang bergejolak di Timur Tengah terus memberikan keuntungan geopolitik bagi minyak, meskipun kapasitas cadangan yang dimiliki oleh Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya memiliki dukungan harga yang terbatas.

“Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, termasuk bentrokan Israel-Hamas dan terhentinya perundingan perdamaian, dapat tetap menjadi faktor pendorong harga minyak karena kekhawatiran terhadap stabilitas regional,” kata George Pavel, manajer umum Capex.com Timur Tengah.

Pasar minyak juga sebagian besar didukung oleh pengurangan pasokan dari kelompok produsen OPEC+. Kementerian Perminyakan Irak mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka akan mengkompensasi kelebihan produksi sejak awal tahun 2024.

Baca Juga: Harga Minyak Menguat Disokong Prospek Permintaan Musim Panas

Pavel menambahkan, sentimen pasar didukung oleh laporan inflasi AS untuk bulan Juni yang berada di bawah ekspektasi, meningkatkan harapan untuk penurunan suku bunga, meskipun tantangan tetap ada karena impor minyak mentah China pada bulan Juni menurun, menyoroti kesulitan pasar yang sedang berlangsung.

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan menyampaikan pidatonya hari ini, dan kemungkinan akan ditanyai mengenai reaksinya terhadap pembacaan inflasi yang lemah pada minggu lalu.

Pasar memperkirakan kemungkinan 96% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September, naik dari 72% pada minggu sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×