kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Harga Minyak Rebound Pada Perdagangan Selasa (26/9) Pagi


Selasa, 26 September 2023 / 06:14 WIB
Harga Minyak Rebound Pada Perdagangan Selasa (26/9) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak berusaha rebound pada perdagangan Selasa (26/9) pagi. REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berusaha rebound pada perdagangan Selasa (26/9) pagi. Pukul 06.03 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2023 di New York Commodity Exchange ada di US$ 89,81 per barel, naik 0,14% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 89,68 per barel.

Harga minyak naik tipis di tengah kebijakan Rusia yang melonggarkan larangan ekspor bahan bakar. investor juga tengah mengamati kenaikan suku bunga yang berpotensi membatasi permintaan minyak.

"Pasar mungkin masih bergulat dengan The Fed yang mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu lebih lama, yang dapat berdampak pada sisi permintaan," ujar Andrew Lipow, presiden Lipow Associates seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Pasokan Kembali Menjadi Fokus

Pekan lalu, harga minyak mentah turun setelah kebijakan Federal Reserve yang agresif mengguncang pasr keuangan global dan menimbulkan kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu lama. Hal ini menghambat permintaan minyak.

Sementara itu, Rusia menyetujui perubahan larangan ekspor bahan bakar. Rusia mencabut pembatasan bahan bakar yang digunakan untuk kapal dan solar dengan kandungan sulfur tinggi.

Kebijakan ini berubah dari kebijakan yang dirilis pekan lalu, dimana Rusia mengeluarkan larangan sementara ekspor bensin dan solar ke sebagian besar negara demi menstabilkan pasar domestik.

Di sisi penawaran, jumlah rig minyak yang beroperasi di AS turun menjadi 507 pada minggu lalu, terendah sejak Februari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×