Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berusaha rebound pada perdagangan Selasa (22/8) pagi. Pukul 06.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 80,93 per barel, naik 0,26% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 80,72 per barel.
Harga minyak berusaha rebound setelah turun pada perdagangan di awal pekan ini.
Mengutip Reuters, harga minyak terkoreksi pada perdagangan Senin (21/8) kemarin lantaran harapan kenaikan permintaan China memudar seiring lambatnya pemulihan ekonomi China.
"Tampaknya (pemulihan China) tidak akan terjadi," kata John Kilduff, parter Again Capital seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Karena Pasokan Global Mengetat
"(China) Diragukan mereka akan membeli. Mereka membeli banyak minyak mentah untuk disimpan di awal tahun."
Robetr Yawger, direktur energi berjanka Mizuho Securities AS mengatakan, saat ini adalah pertempuran antara pemangkasan produksi Saudi melawan hancurnya permintaan.
Kenaikan harga minyak mentah selama musim panas didorong oleh keseimbangan yang ketat antara pasokan minyak mentah dan permintaan yang tinggi, terutama di musim mengemudi musim panas AS, yang berakhir pada awal September, dan dari Amerika Latin.
Pada saat yang sama, OPEC yang dipimpin oleh Arab Saudi, ditambah Rusia telah memangkas produksi agar lebih sesuai dengan permintaan, terutama dari China, yang belum memenuhi ekspektasi untuk pemulihan pascapandemi.
Arab Saudi mengatakan bulan ini produksinya akan tetap sekitar 9 juta barel per hari, dipangkas sekitar 1 juta barel, hingga bulan September.
Baca Juga: Harga Minyak Berusaha Rebound Pada Perdagangan Senin (21/8) Pagi
Data bea cukai China menunjukkan, pengiriman minyak dari Arab Saudi ke China pada Juli turun 31% dari bulan sebelumnya.
Analis memperkirakan, impor minyak mentah China dari Arab Saudi akan tetap tertekan hingga kuartal ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News