kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Minyak Rebound, Investor Cermati Data Ekonomi dan Potensi Pengurangan Pasokan


Selasa, 11 April 2023 / 07:14 WIB
Harga Minyak Rebound, Investor Cermati Data Ekonomi dan Potensi Pengurangan Pasokan
ILUSTRASI. Harga minyak rebound pada perdagangan Selasa (11/4) pagi. . REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak rebound pada perdagangan Selasa (11/4) pagi. Pukul 07.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2023 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 79,84 per barel, naik 0,12% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 79,74 per barel.

Harga minyak berusaha rebound setelah kemarin turun akibat penguatan dola AS. Sementara itu, investor tengah mencermati potensi kekurangan pasokan yang akan mengancam pasar minyak.

Mengutip Bloomberg, OPEC+ secara mengejutkan memangkas produksi mulai Mei 2023 dan memunculkan spekulasi kenaikan harga. Namun, beberapa indikator permintaan menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Tinggi Senin (10/4), Brent ke US$85,31 & WTI ke US$80,79

"Kami sedang menunggu untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan ekonomi, tetapi pemulihannya lebih lambat," kata Ed Morse, Kepala Riset Komoditas Global di Citigroup Inc seperti dikutip Bloomberg.

"Ini pemulihan layanan. Jika ada, itu akan menjadi fenomena akhir tahun."

Pedagang sedang menanti arah kebijakan pekan ini tentang prospek bulanan OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) serta data inflasi AS dan risalah Federal Reserve.

Secara terpisah, Turki ingin menegosiasikan pembayaran utangnya kepada Irak sebelum jalur pipa yang mengekspor 400.000 barel minyak per hari dibuka kembali.

Sementara itu, Kementerian Energi Rusia mengatakan bahwa Rusia mengurangi produksi minyaknya sekitar 700.000 barel per hari pada bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×