kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak naik tipis di tengah potensi perpanjangan pengurangan produksi OPEC+


Selasa, 17 November 2020 / 15:17 WIB
Harga minyak naik tipis di tengah potensi perpanjangan pengurangan produksi OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak masih menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah naik tipis pada perdagangan hari ini, di tengah ekspektasi OPEC dan sekutunya akan memperpanjang pengurangan produksi minyak setidaknya selama tiga bulan. Penguatan harga minyak juga masih didukung oleh berita tentang vaksin virus corona yang kian menjanjikan.

Selasa (17/11) pukul 14.50 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2021 naik 18 sen atau 0,4% menjadi US$ 44,00 per barel. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2020 menguat 8 sen atau 0,2% ke US$ 41,42 per barel.

Baca Juga: Harga emas spot berada di US$ 1.888,48 per ons troi

Katalis positif bagi harga minyak masih datang dari harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat setelah Moderna Inc mengatakan hasil eksperimental vaksin Covid-19 94,5% efektif dalam mencegah infeksi. Tak hanya harga minyak, pasar saham global pun kompak menghijau berkat berita ini. 

"Pengumuman vaksin Moderna mungkin memiliki pengaruh terbesar pada minyak di luar kelas aset utama," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA. 

Dia pun menambahkan bahwa berita vaksin yang positif telah "hampir pasti menempatkan dasar jangka panjang di bawah harga minyak".

Pengumuman dari hasil ujicoba Moderna ini muncul setelah Pfizer Inc melaporkan bahwa vaksinnya lebih dari 90% efektif pada pekan lalu.

"Jika kita menilai pemulihan ekonomi, terutama melalui lensa pasar minyak ... dengan beberapa vaksin berkhasiat tinggi yang sedang disiapkan, ada kemungkinan besar mobilitas akan kembali mendekati tingkat pra-pandemi pada tahun 2021," kata Stephen Innes, Chief Global Markets Strategist Axi dalam sebuah catatan.

Sementara itu, OPEC+, akan mengadakan pertemuan komite kementerian pada hari Selasa yang dapat merekomendasikan perubahan kuota produksi ketika semua menteri bertemu pada 30 November dan Desember. 1.

Kelompok ini cenderung ingin menunda kenaikan produksi minyak yang seharusnya terjadi pada bulan Januari 2021. Penundaan direncanakan selama setidaknya tiga bulan untuk mendukung harga karena pandemi Covid-19 melanjutkan gelombang keduanya, kata sumber Reuters pada hari Senin.

Baca Juga: Harapan baru dari keberhasilan vaksin Covid-19 Moderna

Di Amerika Serikat, menurut Energy Information Administration, produksi minyak dari formasi serpih pada bulan Desember diperkirakan turun ke level terendah sejak Juni. 

Di sisi lain, produksi minyak mentah China pada bulan Oktober naik ke level tertinggi yang pernah ada. Ini mendukung pemulihan permintaan yang cepat di konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu.

"Permintaan minyak di China melebihi level sebelum Covid-19 yang menunjukkan permintaan minyak tidak terganggu secara permanen," kata analis dari Bernstein Energy.

"Ini sejalan dengan data mobilitas dan mendukung pandangan bahwa permintaan minyak belum rusak secara struktural oleh perubahan perilaku pasca COVID-19 untuk negara-negara yang berhasil keluar dari Covid-19."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×