kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.769.000   10.000   0,57%
  • USD/IDR 16.585   15,00   0,09%
  • IDX 6.472   236,74   3,80%
  • KOMPAS100 924   40,02   4,53%
  • LQ45 731   34,12   4,90%
  • ISSI 200   4,82   2,46%
  • IDX30 385   18,89   5,16%
  • IDXHIDIV20 466   22,10   4,98%
  • IDX80 105   4,49   4,47%
  • IDXV30 110   3,87   3,64%
  • IDXQ30 126   5,57   4,61%

Harga Minyak Naik akibat Gangguan Pasokan Selasa (18/2), Brent ke US$75,84


Rabu, 19 Februari 2025 / 05:32 WIB
Harga Minyak Naik akibat Gangguan Pasokan Selasa (18/2), Brent ke US$75,84
ILUSTRASI. Harga minyak naik pada Selasa (18/2) seiring meningkatnya gangguan pasokan di Rusia dan Amerika Serikat (AS). Sementara pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina membatasi kenaikan karena potensi peningkatan pasokan dari Moskow. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik pada Selasa (18/2) seiring meningkatnya gangguan pasokan di Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Sementara pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina membatasi kenaikan karena potensi peningkatan pasokan dari Moskow.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 62 sen atau 0,8% menjadi US$75,84 per barel.

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,11 atau 1,6% menjadi US$71,85 per barel, menyusul kenaikan Brent pada Senin, saat kontrak AS tidak diperdagangkan karena libur.

Baca Juga: Volume Pengiriman Minyak Rusia Turun Imbas Serangan Drone Ukraina

Brent sebelumnya naik 48 sen setelah serangan drone Ukraina mengenai stasiun pompa di Rusia pada pipa Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang mengalirkan minyak dari Kazakhstan ke pasar global.

Aliran minyak melalui pipa ini berkurang 30-40% pada Selasa, menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak.

Pengurangan 30% setara dengan 380.000 barel per hari, menurut perhitungan Reuters.

"Brent telah mendapatkan keuntungan dari gangguan pasokan CPC kemarin, tetapi semuanya bergantung pada durasi dan tingkat gangguannya," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Pasar minyak mengalami kejutan pasokan lainnya pada Selasa ketika pelabuhan Novorossiisk di Laut Hitam Rusia menghentikan pemuatan akibat badai, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: Harga Minyak Brent Melemah, Setelah Menguat Akibat Serangan Stasiun Pompa Kaspia

Ekspor dari pelabuhan tersebut pada Februari direvisi naik sebesar 0,24 juta ton dari rencana awal menjadi 2,25 juta ton atau sekitar 590.000 barel per hari, menurut sumber pada Senin.

Cuaca dingin ekstrem di AS juga berdampak pada pasokan minyak. Otoritas Pipa Dakota Utara memperkirakan produksi di negara bagian penghasil minyak terbesar ketiga di AS akan turun hingga 150.000 barel per hari.

Menahan kenaikan harga, delegasi AS dan Rusia mengadakan pertemuan selama 4,5 jam di Arab Saudi untuk membahas cara menghentikan konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.

Ukraina tidak diwakili dalam pertemuan tersebut, dan Rusia memperkeras tuntutannya.

Jika kesepakatan tercapai, Washington dan sekutunya dapat mencabut sanksi terhadap pasokan minyak Rusia.

"Semua orang menunggu apa yang akan terjadi dengan Rusia dan Ukraina," kata analis minyak Mizuho, Robert Yawger.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina

"Itu bukan sesuatu yang akan terjadi dalam 15 menit ke depan, jadi pasar akan tetap berhati-hati," tambahnya.

Sebagai potensi dorongan bagi harga minyak, data persediaan dan perdagangan AS yang akan dirilis Kamis diperkirakan menunjukkan impor bersih minyak mentah yang lebih rendah minggu lalu, kata Staunovo.

Namun, ekspektasi musim perawatan kilang yang padat dapat menekan permintaan dalam beberapa minggu ke depan.

"Ada banyak minyak mentah di pasar dengan perawatan kilang yang akan dimulai pada Maret diperkirakan berlangsung lama," kata Spesialis Energi United ICAP, Scott Shelton, dalam sebuah catatan kepada klien pada Selasa.

Persediaan minyak mentah dan bensin AS kemungkinan naik minggu lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters pada Selasa.

Pedagang juga menunggu kejelasan apakah OPEC+ akan melanjutkan rencana untuk meningkatkan pasokan minyak mulai April atau menundanya ke tanggal yang lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×