kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Merangkak Naik, Masih Turun Dalam Sepekan Terakhir


Jumat, 24 Juni 2022 / 07:29 WIB
Harga Minyak Merangkak Naik, Masih Turun Dalam Sepekan Terakhir
ILUSTRASI. Jumat (24/6) pukul 7.20 WIB, harga minyak WTI kontrak Agustus 2022 di New York Mercantile Exchange naik 0,32% ke US$ 104,6 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak merangkak naik setelah turun dua hari berturut-turut. Jumat (24/6) pukul 7.20 WIB, harga minyak WTI kontrak Agustus 2022 di New York Mercantile Exchange naik 0,32% ke US$ 104,6 per barel.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak Agustus 2022 di ICE Futures menguat 0,29% ke US$ 110,37 per barel. Dalam sepekan, harga minyak Brent turun 2,43% dan minyak WTI melemah 3,14%.

Putaran pernyataan terbaru dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengipasi kekhawatiran kenaikan suku bunga AS akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Powell mengatakan, fokus The Fed untuk membatasi inflasi adalah tanpa syarat dan penguatan pasar tenaga kerja hanya sementara. Komentar ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Baca Juga: Harga Emas Makin Tertekan Dengan Upaya Tanpa Syarat The Fed

Investor telah mengurangi posisi dalam aset berisiko karena mereka tengah menimbang apakah upaya bank sentral yang melawan inflasi dengan kenaikan suku bunga dapat menjatuhkan ekonomi dunia ke dalam resesi.

"Jika AS, dan seluruh dunia mengalami resesi, permintaan minyak akan dapat terpengaruh secara signifikan," kata Andrew Lipow, konsultan minyak Houston kepada Reuters.

Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York menambahkan bahwa harga bensin yang tinggi dapat mulai memperlambat permintaan. Dia menambahkan, masih ada potensi kenaikan harga bensin. 

Harga bensin eceran AS saat ini rata-rata US$ 4,94 per galon, turun sekitar 10 sen dari puncaknya, menurut data AAA. Perkiraan terbaru oleh American Petroleum Institute, menurut sumber pasar, menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS naik minggu lalu, yang juga membebani harga.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Nasdaq Melejit 1,62% Pada Perdagangan Kamis (23/6)

OPEC dan negara-negara produsen sekutu termasuk Rusia kemungkinan akan tetap melanjutkan rencana untuk mempercepat peningkatan produksi pada Agustus. Penambahan pasokan ini bertujuan untuk menurunkan harga minyak mentah dan inflasi.

Kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ sepakat pada pertemuan 2 Juni untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 barel per hari pada Juli, atau 7% dari permintaan global. OPEC+ pun berencana mengerek produksi dalam jumlah yang sama pada Agustus. Angka kenaikan ini naik dari rencana awal untuk menambah 432.000 barel per hari per bulan selama tiga bulan hingga September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×