CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Wall Street Menguat, Nasdaq Melejit 1,62% Pada Perdagangan Kamis (23/6)


Jumat, 24 Juni 2022 / 05:17 WIB
Wall Street Menguat, Nasdaq Melejit 1,62% Pada Perdagangan Kamis (23/6)
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street membukukan kenaikan solid pada hari Kamis (23/6).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street membukukan kenaikan solid pada hari Kamis (23/6). Wall Street terangkat oleh kinerja yang kuat dari saham defensif dan teknologi yang melebihi penurunan untuk kelompok yang sensitif secara ekonomi karena kekhawatiran berlanjut tentang potensi resesi.

Dow Jones Industrial Average naik 194,23 poin atau 0,64% menjadi 30.677,36. Indeks S&P 500 naik 35,84 poin atau 0,95% menjadi 3.795,73. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 179,11 poin atau 1,62% menjadi 11.232,19.

Indeks acuan S&P 500 berayun antara positif dan negatif selama sesi perdagangan yang berakhir pagi ini. Tetapi saham mulai bergerak positif menuju penutupan pasar. Imbal hasil US Treasury acuan turun ke posisi terendah dua minggu. Penurunan yield surat utang Amerika Serikat (AS) ini mendukung saham teknologi dan saham pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Melemah Pada Perdagangan Jumat (24/6), Saham-saham Ini Bisa Dilirik

Perdagangan tetap bergejolak setelah S&P 500 minggu lalu mencatat penurunan dengan persentase mingguan terbesar sejak Maret 2020. Investor menimbang seberapa jauh saham bisa jatuh setelah indeks awal bulan ini turun lebih dari 20% dari tertinggi sepanjang masa Januari.

"Ada sejumlah besar ketidakpastian tentang prospek dan pasar bingung," kata Walter Todd, kepala investasi di Greenwood Capital di South Carolina kepada Reuters.

Pada hari kedua bersaksi di depan Kongres, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan komitmen The Fed untuk mengendalikan inflasi setinggi 40 tahun adalah tanpa syarat tetapi juga disertai dengan risiko pengangguran yang lebih tinggi.

Baca Juga: IDX Sektor Consumer Non-Cyclicals Melaju Kencang Sejak Pekan Rapat FOMC

Survei menunjukkan, aktivitas bisnis AS melambat secara signifikan pada bulan Juni karena inflasi yang tinggi. Sementara penurunan kepercayaan konsumen mengurangi permintaan secara keseluruhan.

"The Fed ingin melihat segala sesuatunya mulai melambat dan data mulai mencerminkan hal itu," kata James Ragan, direktur penelitian manajemen kekayaan di DA Davidson.

Analis Citigroup memperkirakan kemungkinan hampir 50% dari resesi global.

“Pertumbuhan ekonomi melambat. Apakah akan cukup lambat untuk masuk ke resesi, itu pertanyaan besarnya, ”kata Ragan.

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Intip Strategi Investasi di Tengah Ancaman Aksi Jual Asing

Saham defensif yang dianggap sebagai pilihan yang lebih aman di masa ekonomi sulit adalah sektor S&P 500 dengan kinerja terbaik. Di antara mereka, sektor utilitas naik 2,4%, perawatan kesehatan naik 2,2%, dan real estat naik 2%.

Sektor teknologi kelas berat naik 1,4%, dengan Microsoft naik 2,3% dan Apple naik 2,2%. Sektor energi merosot 3,8%, melanjutkan pelemahan baru-baru ini setelah mengungguli pasar sejak awal 2022. Penurunan harga saham Exxon Mobil dan Chevron adalah hambatan individu terbesar pada S&P 500, dengan Exxon turun 3% dan Chevron jatuh 3,7%.

Sektor yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi juga jatuh. Sektor bahan baku turun 1,4%, sementara industri dan keuangan masing-masing turun sekitar 0,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×