kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.814   41,00   0,26%
  • IDX 7.172   37,45   0,52%
  • KOMPAS100 1.103   9,26   0,85%
  • LQ45 875   6,95   0,80%
  • ISSI 219   1,98   0,91%
  • IDX30 447   3,22   0,73%
  • IDXHIDIV20 539   3,38   0,63%
  • IDX80 127   1,09   0,87%
  • IDXV30 135   1,19   0,89%
  • IDXQ30 149   1,06   0,72%

Harga minyak mentah kembali turun 0,5% di tengah lonjakan kasus baru Covid-19


Selasa, 16 Juni 2020 / 11:43 WIB
Harga minyak mentah kembali turun 0,5% di tengah lonjakan kasus baru Covid-19
ILUSTRASI. Harga minyak mentah turun


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali melemah karena kekhawatiran tentang ancaman permintaan bahan bakar dari kebangkitan infeksi coronavirus baru di seluruh dunia. Meski bergitu, harapan untuk pemotongan lebih lanjut dalam pasokan minyak mentah membendung pelemahan harga lebih dalam. 

Selasa (16/6), pukul 11.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 do ICE Futures turun 20 sen, atau 0,5%, menjadi US$ 39,52 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga sempat naik 2,6%.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun 21 sen, atau hampir 0,6%, menjadi US$ 36,91 per barel, setelah ditutup menguat 2,4% pada sesi sebelumnya.

Baca Juga: Harga minyak turun karena kasus baru corona meningkat

Sentimen negatif bagi harga minyak datang setelah kasus virus corona kini sudah lebih dari 8 juta di seluruh dunia pada awal pekan ini. Lonjakan terbesar terjadi di Amerika Latin, sementara Amerika Serikat (AS) dan China juga sedang menghadapi wabah baru. 

Tetapi beberapa pengamat mengatakan, mereka tidak berharap untuk melihat kembali kebijakan penguncian ketat yang terlihat pada awal tahun.

"Penambahan Covid-19 yang terus menjadi berita utama menekankan bahwa pemulihan permintaan minyak cenderung menjadi proses yang lambat," kata Stephen Innes,  Chief Global Markets Strategist AxiCorp, di sebuah catatan.

Harapan bagi harga emas hitam muncul dari lebih banyak pemotongan pasokan minyak yang dilakukan oleh produsen utama juga membantu mencegah penurunan harga yang lebih curam. 

Harga minyak sempat naik di awal pekan setelah Menteri Energi Uni Emirat Arab menyatakan keyakinan bahwa produsen OPEC+, yang belum sepenuhnya mematuhi pemotongan yang disepakati sebelumnya akan meningkatkan pemotongan.

"Optimisme baru bahwa pemotongan produksi OPEC+ dapat tetap di tempat jika kita melihat kekhawatiran gelombang kedua (virus corona) mengintensifkan harga minyak yang menolak untuk memasuki terjun bebas," kata Edward Moya, Senior Market Analyst di OANDA.

Baca Juga: Harga minyak jatuh karena bertambahnya kasus baru virus corona

Seperti diketahui, OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi 9,7 juta barel per hari hingga Juli. OPEC+ juga meminta anggota yang belum mematuhi untuk membuat komitmen mereka dengan pemotongan tambahan nanti.

Di tempat lain, produsen minyak AS juga mengurangi pengeboran di tengah jatuhnya permintaan minyak.

Produksi dari tujuh formasi shale utama AS kemungkinan akan turun mendekati level terendah dua tahun ke 7,63 juta barel per hari pada Juli, Energy Information Administration (EIA) AS mengatakan pada hari Senin.

Pengebor A.S. telah memangkas produksi dan jumlah rig minyak turun di bawah 200 minggu lalu, terendah sejak Juni 2009, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×