kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Harga minyak jatuh karena bertambahnya kasus baru virus corona


Senin, 15 Juni 2020 / 11:12 WIB
Harga minyak jatuh karena bertambahnya kasus baru virus corona
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Flames emerge from flare stacks at Nahr Bin Umar oilfield, north of Basra, Iraq, September 16, 2019. REUTERS/Essam Al-Sudani/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak turun lebih dari 2% pada hari Senin, memperpanjang kerugian dari minggu lalu, karena kasus infeksi corona baru menghantam China dan Amerika Serikat, meningkatkan prospek bahwa wabah virus yang baru dapat membebani pemulihan permintaan bahan bakar.

Mengutip Reuters, pukul 10.36 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex turun US$ 1,18 atau 3,3% menjadi US$ 35,08 per barel.

Harga minyak Brent kontrak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures juga turun 89 sen atau 2,3%, menjadi US$ 37,84 per barel.

Baca Juga: Kekhawatiran gelombang kedua virus Corona AS bikin harga minyak WTI turun lebih 2%

Harga minyak acuan ini telah turun sekitar 8%pekan lalu, penurunan mingguan pertama sejak April, karena meningkatnya kasus virus corona di A. Selama akhir pekan, lebih dari 25.000 kasus baru di AS yang dilaporkan pada hari Sabtu saja. Lebih banyak negara bagian yang melaporkan kasus infeksi baru dan pasien rawat inap.

"Pemulihan permintaan minyak sudah ditetapkan untuk menjadi proses yang panjang, dan gelombang kasus baru tentu akan meningkatkan kekhawatiran bahwa pemulihan permintaan mungkin bahkan lebih lama dari yang diperkirakan," kata ING Economics dalam sebuah catatan.

Di sisi lain, output industri China, importir minyak mentah terbesar di dunia, naik untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei tetapi kenaikannya lebih kecil dari yang diharapkan. Kondisi ini menunjukkan ekonomi China tengah berjuang untuk kembali ke jalurnya setelah tersandung  coron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×