Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik pada Jumat (14/2) dan bersiap untuk mengakhiri tren penurunan selama tiga minggu, didorong oleh meningkatnya permintaan bahan bakar serta ekspektasi bahwa rencana tarif timbal balik global oleh AS tidak akan berlaku sebelum April.
Hal ini memberikan lebih banyak waktu untuk mencegah perang dagang.
Melansir Reuters, kontrak berjangka Brent naik 37 sen atau 0,49% menjadi US$75,39 per barel pada pukul 14:18 GMT.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 24 sen atau 0,34% menjadi US$71,53 per barel. Kedua kontrak tersebut berada di jalur kenaikan mingguan sekitar 1%.
Baca Juga: Harga Komoditas Energi Tertekan, Begini Prospek ke Depan
Pada Kamis (13/2), Presiden AS Donald Trump memerintahkan pejabat perdagangan dan ekonomi untuk mengkaji tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan tarif atas barang-barang AS dan meminta rekomendasi mereka pada 1 April.
“Perkembangan positif di bidang perdagangan, khususnya penundaan tarif oleh AS, membuka jalan bagi pemulihan harga minyak pagi ini, karena lingkungan risiko semakin kondusif untuk tercapainya konsensus perdagangan lebih lanjut,” ujar Yeap Jun Rong, analis pasar di IG.
Namun, ia menambahkan bahwa kenaikan harga minyak masih terbatas karena pasar harus mempertimbangkan potensi kembalinya pasokan minyak Rusia di tengah kemungkinan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Jika sanksi terhadap Moskow dicabut dalam skenario kesepakatan damai, maka pasokan energi global berpotensi meningkat.
Trump baru-baru ini menginstruksikan pejabat AS untuk memulai pembicaraan guna mengakhiri perang di Ukraina.
Baca Juga: Permintaan Bahan Bakar Naik, Harga Minyak Bersiap Akhiri Penurunan Tiga Pekan
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan keinginan mereka untuk mencapai perdamaian dalam panggilan telepon terpisah dengan Trump.
Sementara itu, laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan bahwa ekspor minyak Rusia dapat tetap berlangsung jika ditemukan celah dalam paket sanksi terbaru dari AS.
Permintaan Minyak Global Meningkat
Permintaan minyak global melonjak menjadi 103,4 juta barel per hari (bpd), naik 1,4 juta bpd dibandingkan tahun sebelumnya, menurut analis JPMorgan pada Jumat.
Baca Juga: Harga Minyak Bergerak Stabil pada Jumat (14/2) Pagi
“Permintaan bahan bakar untuk mobilitas dan pemanasan yang awalnya lemah mulai meningkat pada pekan kedua Februari, yang mengindikasikan bahwa kesenjangan antara permintaan aktual dan yang diproyeksikan akan segera menyempit,” kata bank tersebut.
Penggunaan bahan bakar pemanas juga diperkirakan akan meningkat kembali. Selain itu, lonjakan harga gas di Eropa dapat mendorong peralihan dari gas ke minyak, yang akan semakin meningkatkan permintaan.
Selanjutnya: Erajaya Digital Resmikan Gerai ke-80 erafone & more di Bandung, Jadi Gerai Terbesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News