kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.548   -11,00   -0,07%
  • IDX 6.845   17,22   0,25%
  • KOMPAS100 989   0,80   0,08%
  • LQ45 766   2,60   0,34%
  • ISSI 219   0,42   0,19%
  • IDX30 397   1,64   0,41%
  • IDXHIDIV20 467   0,80   0,17%
  • IDX80 112   0,37   0,33%
  • IDXV30 115   0,32   0,28%
  • IDXQ30 129   0,41   0,31%

Harga Minyak Bergerak Stabil pada Jumat (14/2) Pagi


Jumat, 14 Februari 2025 / 06:21 WIB
Harga Minyak Bergerak Stabil pada Jumat (14/2) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis dan bergerak stabil pada perdagangan Jumat (14/2) pagi, setelah pengumuman tarif AS ditunda hingga setidaknya April.REUTERS/Jonathan Alcorn/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis dan bergerak stabil pada perdagangan Jumat (14/2) pagi. Pukul 06.13 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 71,46 per barel, naik 0,24% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 71,29 per barel.

Harga minyak bergerak stabil setelah pengumuman tarif AS ditunda hingga setidaknya April. Hal ini memberi harapan bahwa dunia dapat menghindari perang dagang yang akan menekan ekonomi dan permintaan energi.

Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump memerintahkan pejabat perdagangan dan ekonomi untuk mempelajari tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan tarif pada barang-barang AS. 

Baca Juga: Pertamax Naik, Bandingan Harga BBM RON 92 Pertamina, Shell, BP & Vivo, Jumat (14/2)

Rekomendasi mereka tidak akan jatuh tempo hingga 1 April, memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi dengan mitra dagang, kata para pelaku pasar.

"Kami melihat pemulihan besar dalam harga pada tarif yang tidak akan berlaku hingga April," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. 
"Itu akan memberikan waktu untuk negosiasi."

Analis ANZ mengatakan pada hari Kamis bahwa harga minyak turun karena berita tentang potensi pembicaraan damai karena optimisme bahwa risiko terhadap pasokan minyak mentah akan mereda, merujuk pada sanksi AS dan UE.

Peningkatan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah terbesar di dunia, juga membebani pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×