kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Minyak Dunia Naik Terus, Dipicu Kesepakatan OPEC+ hingga Prospek Ekonomi AS


Kamis, 04 April 2024 / 12:43 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Terus, Dipicu Kesepakatan OPEC+ hingga Prospek Ekonomi AS
ILUSTRASI. kilang minyak bumi. REUTERS/Darrin Zammit Lupi/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak dunia naik pada hari Kamis di tengah kekhawatiran berkurangnya pasokan karena produsen utama minyak bumi berkomitmen untuk mempertahankan pengurangan produksi.

Kenaikan harga minyak mentah juga dikontribusi oleh tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di Amerika Serikat yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia.

Harga minyak Brent untuk pengiriman bulan Juni naik 31 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 89,66 per barel pada 0443 GMT. Sedangkan harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 30 sen, atau 0,4%, menjadi US$ 85,73 per barel.

Pertemuan para menteri utama Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) termasuk Rusia menegaskan kebijakan pasokan minyak tidak berubah dan menekan beberapa negara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengurangan produksi.

Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat Pagi Ini, di Tengah Kekhawatiran Berkurangnya Pasokan

Kelompok tersebut mengatakan beberapa anggota akan mengkompensasi kelebihan pasokan pada kuartal pertama. OPEC+ juga mengatakan Rusia akan beralih fokus ke sisi produksi daripada membatasi ekspor.

Analis di ING mengatakan harga minyak terus naik setelah pertemuan tersebut merekomendasikan tidak ada perubahan pada kebijakan produksi OPEC+.

Baik kontrak Brent bulan Juni maupun kontrak WTI bulan Mei telah meningkat selama empat hari terakhir dan ditutup pada hari Rabu pada level tertinggi sejak akhir Oktober.

"Brent menghadapi beberapa resistensi di level US$ 90 per barel, dan sejauh ini tidak mampu menembus di atasnya," kata analis ING.

Juga pada hari Rabu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell bersikap hati-hati mengenai penurunan suku bunga di masa depan karena data terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja dan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup di Level Tertinggi dalam 5 Bulan Ditopang Risiko Pasokan

Komentar tersebut menjadi sentimen positif bagi harga minyak karena mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS yang solid.

Kenaikan harga minyak baru-baru ini juga terjadi setelah serangan Ukraina terhadap kilang Rusia yang mengurangi pasokan bahan bakar dan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas di Gaza dapat meluas hingga melibatkan Iran sehingga bisa mengganggu pasokan minyak di kawasan utama Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×