Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada awal perdagangan Asia pada hari Rabu (4/10), didukung oleh pengetatan suplai minyak mentah global menjelang pertemuan panel para menteri OPEC+.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 6 sen menjadi US$90,98 per barel pada pukul 0004 GMT.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 11 sen menjadi US$89,34 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Rebound dari Level Terendah 3 Minggu di Tengah Menguatnya Dolar
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan produksi tidak berubah ketika bertemu pada hari Rabu.
Setelah anggota Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun.
Arab Saudi diperkirakan akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light untuk bulan November ke Asia untuk bulan kelima berturut-turut, menurut sebuah survei Reuters.
Rusia tidak menetapkan kerangka waktu untuk larangan ekspor bahan bakar yang diberlakukan bulan lalu dan akan tetap berlaku selama diperlukan untuk menstabilkan harga dan mengatasi kekurangan di pasar domestik, demikian Interfax mengutip pernyataan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.
Dalam hal pasokan Amerika Serikat (AS), data industri menunjukkan stok minyak mentah turun sekitar 4,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 September, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip angka-angka dari American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Baca Juga: Terangkat Kenaikan Harga Minyak
Data stok minyak mentah dari pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu. Delapan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 500.000 barel dalam sepekan hingga 29 September.
Harga minyak telah tertekan dalam beberapa hari terakhir oleh kekuatan dolar AS, yang naik ke level tertinggi 10 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada hari Selasa.
Menyusul data pembukaan lapangan kerja AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat yang dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga bulan depan.
Suku bunga yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat membuat minyak menjadi lebih mahal bagi para pemegang mata uang lain, yang dapat mengurangi permintaan minyak.
Para investor juga mengamati gejolak politik di Washington Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Selasa menggulingkan pemimpin mereka untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dipicu pertikaian partai menjerumuskan Kongres ke dalam kekacauan lebih lanjut hanya beberapa hari setelah mereka nyaris menghindari penutupan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News