Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik pada hari Jumat (22/9). Kekhawatiran pasokan global dari larangan ekspor bahan bakar Rusia menangkal kekhawatiran permintaan yang didorong oleh hambatan ekonomi makro dan suku bunga tinggi.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 80 sen atau 0,86% ke US$94,10 per barel pada pukul 1154 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 95 sen atau 1,06%, menjadi US$90,58 per barel.
Brent diperdagangkan 99 sen lebih tinggi sebelumnya pada US$94,29 per barel. Sementara minyak WTI mencapai puncaknya di US$90,80, naik US$1,17.
Kedua patokan tersebut relatif datar pada minggu ini, setelah naik lebih dari 10% dalam tiga minggu sebelumnya di tengah kekhawatiran tentang ketatnya pasokan global.
Baca Juga: Harga Minyak Naik, Larangan Ekspor Bahan Bakar Rusia Memicu Kekhawatiran Pasokan
Transneft Rusia menangguhkan pengiriman diesel ke terminal-terminal utama di Baltik dan Laut Hitam di Primorsk dan Novorossiysk pada hari Jumat, kata kantor media pemerintah Tass.
Rusia untuk sementara waktu melarang ekspor bensin dan diesel ke semua negara di luar lingkaran empat negara bekas Uni Soviet dengan segera untuk menstabilkan pasar bahan bakar dalam negeri, kata pemerintah pada hari Kamis, tanpa tanggal akhir yang ditentukan.
Larangan ini akan "membawa ketidakpastian baru ke dalam gambaran pasokan produk sulingan global yang sudah ketat dan prospek bahwa negara-negara yang terkena dampak akan berusaha untuk menawar kargo dari pemasok alternatif," kata RBC dalam sebuah catatan.
Harga bensin grosir Rusia turun hampir 10% dan diesel turun 7,5% pada hari Jumat di Bursa Perdagangan Internasional Sankt Peterburg.
Namun, hambatan ekonomi makro terus membebani sentimen permintaan minyak.
Baca Juga: Harga Saham Sektor Energi Tersengat Kenaikan Harga Komoditas, Cek Rekomendasi Analis
"Sinyal-sinyal dari sisi permintaanlah yang kemungkinan besar akan mempengaruhi harga minyak dalam jangka pendek," analis Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan.
Ekonomi zona euro kemungkinan akan berkontraksi pada kuartal ketiga, menurut data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis pada hari Jumat.
Kontraksi dalam aktivitas ekonomi Inggris semakin dalam di bulan September dibandingkan dengan bulan Agustus, mengacu data PMI.
Sebagai informasi, The Fed pada hari Rabu mempertahankan suku bunga, tetapi mengeraskan sikap hawkish-nya, mendukung kekhawatiran bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi.
Kapasitas kilang offline AS diperkirakan akan mencapai 1,4 juta barel per hari (bph) minggu ini menurut IIR Energy dibandingkan 800.000 bph offline minggu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News