Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah naik pada hari Jumat (5/5), tetapi bersiap untuk kerugian minggu ketiga berturut-turut. Setelah pasar mencatat penurunan dramatis di tengah kekhawatiran melemahnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan melambatnya permintaan China.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$1,22 atau 1,7% menjadi US$73,72 per barel pada 0754 GMT. Sedangkan, harga West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,11 atau 1,6% pada US$69,67, setelah empat hari penurunan yang mengirim WTI ke posisi terendah yang terakhir terlihat pada akhir 2021.
Harga minyak Brent berada di jalur untuk menyelesaikan minggu ini dengan penurunan sekitar 7% dan WTI ditetapkan untuk kerugian 9%.
"Daripada fundamental yang mendasari, kegilaan penjualan selama seminggu terakhir didorong oleh kekhawatiran tentang permintaan terkait dengan risiko resesi dan ketegangan di sektor perbankan AS," kata analis pasar minyak PVM Stephen Brennock.
Baca Juga: Harga Minyak Berusaha Rebound Jumat (5/5) Pagi, Dibayangi Risiko Perlambatan Ekonomi
"Hasilnya adalah ada keterputusan besar antara neraca minyak dan harga minyak. Dislokasi ini cenderung bersifat sementara dan tatanan normal harus segera dipulihkan."
Kekhawatiran atas krisis perbankan regional AS terus berlanjut setelah PacWest Bancorp mengatakan, pihaknya berencana untuk menjajaki opsi strategis.
Di China, aktivitas pabrik berkontraksi secara tidak terduga pada bulan April karena pesanan turun dan permintaan domestik yang buruk menyeret sektor manufaktur yang sedang berkembang.
Aktivitas layanan di China tumbuh hingga April, meskipun tingkat ekspansi ini telah melambat, data menunjukkan pada hari Jumat.
Namun, ekspektasi potensi pengurangan pasokan pada pertemuan kelompok produsen OPEC+ berikutnya pada bulan Juni telah memberikan beberapa dukungan harga, kata Kelvin Wong, seorang analis pasar senior di OANDA di Singapura.
Sekarang, pedagang fokus pada rilis data ketenagakerjaan AS pada 1230 GMT dan komentar tentang kebijakan moneter dari Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari di Economic Club of Minnesota.
Umumnya, investor mengharapkan The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News