kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.303   97,00   0,60%
  • IDX 7.185   -19,11   -0,27%
  • KOMPAS100 1.047   -2,67   -0,25%
  • LQ45 805   -2,48   -0,31%
  • ISSI 232   0,39   0,17%
  • IDX30 418   -1,30   -0,31%
  • IDXHIDIV20 487   -3,59   -0,73%
  • IDX80 118   -0,22   -0,19%
  • IDXV30 119   0,12   0,10%
  • IDXQ30 134   -0,76   -0,56%

Harga Minyak Dunia Menguat Kamis (12/6) Pagi, Dipicu Memanasnya Ketegangan AS-Iran


Kamis, 12 Juni 2025 / 09:06 WIB
Harga Minyak Dunia Menguat Kamis (12/6) Pagi, Dipicu Memanasnya Ketegangan AS-Iran
ILUSTRASI. A pump jack operates near a crude oil reserve in the Permian Basin oil field near Midland, Texas, U.S. February 18, 2025. REUTERS/Eli Hartman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Kamis (12/6), menyentuh level tertingginya dalam lebih dari dua bulan.

Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pemindahan sebagian personel AS dari Timur Tengah, memicu kekhawatiran bahwa ketegangan yang meningkat dengan Iran dapat mengganggu pasokan minyak global.

Baca Juga: Ancaman Serangan dan Mandeknya Perundingan Nuklir Picu Evakuasi Diplomatik AS

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 15 sen atau 0,2% ke level US$69,92 per barel pada pukul 00.30 GMT.

Sementara itu, minyak mentah AS jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat 22 sen atau 0,3% menjadi US$68,37 per barel.

Sehari sebelumnya, baik Brent maupun WTI melonjak lebih dari 4% dan mencetak level tertinggi sejak awal April 2025.

Trump menyatakan bahwa pemindahan personel dilakukan karena Timur Tengah "bisa menjadi tempat yang berbahaya", serta menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS tengah mempersiapkan evakuasi sebagian staf dari Kedutaan Besar AS di Irak dan memberi izin bagi anggota keluarga militer untuk meninggalkan sejumlah lokasi di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ditutup Naik 4% Rabu (11/6), Brent ke US$69,77 & WTI ke US$68,15

Langkah ini diambil karena meningkatnya risiko keamanan, menurut sejumlah sumber dari AS dan Irak.

Sebagai informasi, Irak merupakan produsen minyak terbesar kedua di OPEC setelah Arab Saudi.

Seorang pejabat AS juga menyebut bahwa anggota keluarga militer dapat meninggalkan Bahrain, salah satu lokasi basis militer utama AS di kawasan.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh memperingatkan bahwa jika negosiasi nuklir gagal dan terjadi konflik dengan Washington, Iran akan menyerang basis militer AS di wilayah tersebut.

Trump sebelumnya berulang kali mengancam akan membombardir Iran jika tidak ada kesepakatan baru terkait program nuklir.

Sentimen pasar juga turut didukung oleh optimisme tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China, yang berpotensi mendorong permintaan energi di dua ekonomi terbesar dunia.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik ke US$3.364,1 Kamis (12/6) Pagi, Situasi Timur Tengah Memanas

Di pasar domestik AS, data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 3,6 juta barel menjadi 432,4 juta barel pada pekan lalu.

Penurunan ini lebih besar dari ekspektasi analis yang memproyeksikan penurunan sebesar 2 juta barel.

Selanjutnya: Oppo A16 Harga Juni 2025 Masih Diburu, Cari Tahu Fitur Lengkapnya Sebelum Beli

Menarik Dibaca: Oppo A16 Harga Juni 2025 Masih Diburu, Cari Tahu Fitur Lengkapnya Sebelum Beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×