Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak ditutup melemah sekitar 1% dan berada ke level terendah dalam dua minggu setelah Iran mengatakan pembicaraan dengan kekuatan dunia mengenai program nuklirnya akan dilanjutkan pada akhir November dan meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Kamis (28/10), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup turun US$ 1,06 atau 1,2% ke US$ 83,52 per barel, setelah mencapai level terendah dua minggu di US$ 82,32 pada perdagangan awal sesi dan jatuh 2,1% pada hari Rabu.
Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup melemah 79 sen atau 0,9% menjadi US$ 81,86 per barel, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dua minggu di US$ 80,58 per barel. Harga WTI turun 2,4% pada hari Rabu setelah data mingguan menunjukkan stok minyak mentah AS tumbuh lebih dari yang diharapkan.
Negosiator nuklir utama Iran Ali Bagheri Kani pada hari Rabu mengatakan, pembicaraan negara itu dengan enam kekuatan dunia untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 akan dilanjutkan pada akhir November.
Sebuah kesepakatan dapat membuka jalan untuk mencabut sanksi keras yang dijatuhkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump terhadap ekspor minyak Iran pada akhir 2018.
"Pasar bereaksi terhadap berita utama ini, tetapi mungkin kecewa dengan berapa banyak minyak yang sebenarnya kembali," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
Baca Juga: Harga minyak jatuh ke level terendah 2 pekan, Brent ke US$83,64 dan WTI ke US$81,7
Di sisi lain, data Departemen Energi AS memperlihatkan stok minyak mentah AS naik 4,3 juta barel pekan lalu. Realisasi ini lebih dari dua kali lipat perkiraan kenaikan 1,9 juta barel dari para analis.
Stockbuild yang besar dan kuat adalah karena lonjakan besar dalam impor bersih minyak mentah sementara pemrosesan kilang tetap lamban, analis Citi Research mengatakan dalam sebuah catatan.
Namun, stok bensin turun 2 juta barel ke level terendah dalam hampir empat tahun, bahkan ketika konsumen AS bersaing dengan kenaikan harga pompa.
Di pusat pengiriman WTI di Cushing, Oklahoma, penyimpanan minyak mentah berada pada level terendah dalam tiga tahun, dengan harga untuk kontrak berjangka yang lebih lama menunjukkan pasokan akan tetap rendah selama berbulan-bulan.
Penyedia informasi energi Genscape menambahkan, bahwa pada 26 Oktober, level tangki di Cushing telah turun 2,772 juta pada minggu lalu.
Wabah infeksi virus corona di China dan rekor kematian serta ancaman penguncian di Rusia, bersama dengan meningkatnya kasus di Eropa barat, juga turut membebani harga.
Selanjutnya: Harga emas ditutup menguat ke US$ 1.798, terdorong perlambatan pertumbuhan ekonomi AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News