kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,86   -7,49   -0.80%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas mulai melandai, simak rekomendasi saham tambang batubara


Senin, 22 Februari 2021 / 19:17 WIB
Harga komoditas mulai melandai, simak rekomendasi saham tambang batubara
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (15/2/2021). Harga batubara turun hampir 7% dalam sepekan terakhir.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menjadi salah satu emiten yang memasang target cukup konservatif. ADRO menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 52 juta ton -54 juta ton, yang tidak jauh berbeda dari realisasi produksi batubara tahun lalu yang mencapai 54,53 juta ton.

Head of Corporate Communications Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan, pihaknya melihat outlook batubara ke depan masih akan menghadapi tantangan. Kebijakan negara-negara importir batu bara, khususnya China, dan ketidakpastian ekonomi global akan mempengaruhi permintaan batubara.

“Walaupun pemulihan ekonomi diperkirakan akan berdampak positif terhadap batubara, perusahaan harus tetap berhati-hati untuk mengantisipasi ketidakpastian,” terang Febri kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Baca Juga: Ini penyebab harga batubara meredup

Rekomendasi saham

Dalam risetnya, dikutip Senin (22/2), Analis Sucor Sekuritas Hasan Barakwan menyematkan rekomendasi netral terhadap sektor tambang batubara. Salah satu risiko adalah China dapat mempercepat penambahan kapasitas produksinya sebesar 100 juta ton pada tahun 2021 dan kemungkinan masih akan terjadi lagi dalam beberapa tahun ke depan.

Hal ini mengingat banyaknya proyek pertambangan yang disetujui dan fokus pemerintah China pada keamanan energi nasional. Selain itu, harga pembelian rata-rata oleh China yang tersirat dari kesepakatan yang ditandatangani dengan Indonesia adalah sekitar US$ 51 per ton, 14% lebih rendah dari harga beli rata-rata pada tahun 2019 yakni US$ 59 dan 8,4% di bawah harga batubara acuan (HBA) bulan November yakni US$ 55,7 per ton. Diskon harga ini dapat terus meningkat untuk meningkatkan daya saing batubara Indonesia.

Pilihan utama Hasan sektor ini adalah ADRO mengingat keunggulannya yang memiliki eksposur tinggi ke China, yang akan diuntungkan oleh pemulihan yang kuat dari aktivitas ekonomi di negeri Tirai Bambu Tersebut. Hasan merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 1.700 per saham.

Sementara Maryoki merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 1.580 per saham dan menyematkan rekomendasi overweight PTBA dengan target harga Rp 3.030 per saham. 

Baca Juga: Tak cukup royalti 0%, begini catatan APBI untuk insentif hilirisasi batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×