Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Simak pergerakan Top Losers LQ45 saat IHSG Naik pada Hari Senin (14/7). Emiten saham ACES, CTRA, dan BMRI alami pelemahan saat pasar menguat 0,71% ke 7.097.
Pertama, saham CTRA milik PT Ciputra Development Tbk berakhir melemah pada penutupan perdagangan. Harga ditutup di level Rp 935 per saham, menunjukkan penurunan dari hari sebelumnya.
Melansir dari Investing.com, saat dibandingkan dengan penutupan Jumat (11 Juli), harga saham ini terkoreksi 4,59%, dari sebelumnya Rp 980. Saham CTRA dibuka di harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yakni Rp 980 per saham.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,71% ke 7.097 pada Senin (14/7), BRPT, AKRA, TOWR Jadi Top Gainers LQ45
Sepanjang perdagangan, harga tertinggi yang tercatat adalah Rp 980, sedangkan titik terendahnya menyentuh Rp 935. Dalam satu hari, saham ini turun Rp 45 per lembar saham.
Jika ditinjau dari 7 hari yang lalu (7 Juli 2025), saham CTRA telah melemah 4,59%, dari harga Rp 980. Sementara itu, dibandingkan dengan posisi setahun lalu (12 Juli 2024), saham ini sudah terkoreksi cukup dalam, yaitu sebesar 26,38% dari harga Rp 1.270.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa nilai total transaksi saham CTRA hari ini mencapai Rp 14,80 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 155.102 lot.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan dari BNI Sekuritas dan Proyeksi IHSG Hari Ini (14/7)
ACES Hampir Turun 4%
Kemudian, ada saham ACES milik Aspirasi Hidup Indonesia Tbk yang juga ditutup melemah pada akhir sesi perdagangan. Harga penutupan tercatat di level Rp 486 per saham, menandai penurunan dibanding hari sebelumnya.
Ketika dibandingkan dengan penutupan hari Jumat (11 Juli), harga saham ACES merosot 3,76% dari posisi sebelumnya di Rp 505. Saham ini dibuka di harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yakni Rp 505 per saham.
Sepanjang perdagangan, ACES menyentuh level tertinggi di Rp 505 dan terendah di Rp 486, dengan penurunan harian sebesar Rp 19 per saham.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Ini Sentimennya
Saat perdagangan ditutup, harga bid dan offer terendah tercatat Rp 0, yang bisa menunjukkan ketiadaan aktivitas pada harga tertentu di penghujung sesi.
Secara mingguan, sejak 7 Juli 2025, saham ACES justru mencatat kenaikan 0,41% dari harga Rp 484. Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (12 Juli 2024), saham ini sudah anjlok 39,25% dari harga Rp 800.
Pihak BEI melaporkan total nilai transaksi saham ACES hari ini mencapai Rp 22,70 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 460.845 lot.
Baca Juga: Rekap Perbandingan IHSG Vs Peers ASEAN dan Proyeksi Sepekan ke Depan
BMRI Turun Terbanyak
Terakhir, ada saham perbankan besar seperti BMRI milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menjadi emiten dengan penurunan tertinggi. Harga penutupan berada di level Rp 4.690 per saham, mencerminkan penurunan dari hari sebelumnya.
Apabila dibandingkan dengan penutupan pada hari Jumat (11 Juli), harga saham BMRI mengalami koreksi sebesar 5,63%, dari sebelumnya Rp 4.970. Padahal, saham ini sempat dibuka lebih tinggi di harga Rp 4.980 per saham.
Sepanjang perdagangan, BMRI sempat menyentuh harga tertinggi di Rp 4.990 dan terendah di Rp 4.670, sebelum akhirnya ditutup turun sebesar Rp 280 dalam satu hari.
Baca Juga: IHSG Menguat Signifikan, Cermati Saham yang Banyak Diborong Asing Sepekan Terakhir
Dengan melihat tren dalam sepekan terakhir (sejak 7 Juli 2025), harga saham BMRI telah turun 1,05%, dari level sebelumnya di Rp 4.740.
Sementara jika dibandingkan dengan posisi setahun lalu (12 Juli 2024), penurunan lebih tajam, yakni mencapai 27,00% dari harga Rp 6.425.
Laporan BEI ungkap nilai total transaksi saham BMRI hari ini mencapai Rp 2,03 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 4.289.732 lot.
Itulah informasi mengenai saham Top Losers LQ45 saat IHSG menghijau pada hari Senin (14/7).
Tonton: Penerima Bansos Akan Dicoret Jika Terlibat Judi Online
Selanjutnya: Terus Ekspansi, Kawan Lama Group Resmikan Living Plaza di Cianjur
Menarik Dibaca: Penyaluran Beras SPHP Digencarkan, Bulog Pastikan Harga Beras Sesuai HET
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News