Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada perdagangan Jumat (7/3) pagi. Pukul 07.34 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2025 di Commodity Exchange ada di US$2.911,30 per ons troi, turun 0,52% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.926,60 per ons troi.
Harga emas turun karena investor mencermati perkembangan terbaru seputar tarif dan dampaknya terhadap ekonomi Amerika Serikat serta keputusan Federal Reserve.
Presiden AS Donald Trump mengecualikan barang-barang Meksiko dan Kanada yang masuk dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara (USMCA) dari pengenaan tarif 25%.
Mengutip Bloomberg,Trump pada Kamis (6/3) menandatangani perintah untuk memangkas tarif yang terkait dengan imigrasi ilegal dan pelacakan fentanil, hingga tanggal 2 April.
Baca Juga: Tarif Trump Dorong Permintaan Emas, Target Berikutnya di US$ 2.929 Per Ons Troi
Pada tanggal tersebut, Trump diharapkan akan mulai mengungkap rencana bea masuk timbal balik terhadap negara-negara di seluruh dunia, serta bea masuk khusus sektor.
Keputusan ini menandai pembalikan signifikan oleh Trump.
Serangkaian berita utama tentang tarif dalam beberapa hari terakhir telah menciptakan perubahan besar dalam ekuitas dan membuat investor waspada.
Di pasar obligasi, pedagang menjual obligasi pemerintah di tengah meningkatnya keyakinan bahwa perlambatan pertumbuhan akan menyebabkan Fed memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini.
Baca Juga: Emas Naik ke US$2.921,19 Kamis (6/3) Siang, Dolar AS Melemah
"Ini adalah lingkungan yang sempurna bagi investasi emas," kata Franklin Templeton dalam sebuah wawancara.
Menurutnya, potensi lonjakan infalsi, kemungkinan perlambatan ekonomi dan ketidakstabilan geopolitik yang sedang berlangsung memicu volatilitas, dan emas berfungsi sebagai perlindungan dalam periode volatilitas.
Selanjutnya: Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta 2025 Sudah Dibuka! Ini Link & Cara Daftarnya
Menarik Dibaca: Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta 2025 Sudah Dibuka! Ini Link & Cara Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News