Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melesat ke level US$2.800 per ons troi pada Selasa (4/2). Kenaikan harga logam mulia ini karena meningkatnya permintaan terhadap aset safe-haven seiring investor mencerna penundaan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.816 per ons troi pada Selasa (4/2) pukul 12.24 WIB. Harga logam mulai itu naik 0,09% dalam 24 jam terakhir, mengakumulasi penguatan 1,98% dalam sepekan.
Research and Development ICDX Jonathan Octavianus menjelaskan, Trump pada Senin (3/2) menyetujui penangguhan 30 hari mengenai ancaman tarifnya terhadap Meksiko dan Kanada sebagai dua mitra dagang terbesar AS, mengambil langkah-langkah untuk meredakan kekhawatiran mengenai keamanan perbatasan dan perdagangan narkoba.
Baca Juga: Rupiah Berbalik Menguat Usai Trump Tunda Tarif Terhadap Meksiko dan Kanada
Namun, keputusan menunda kebijakan ini pada akhirnya memunculkan kekhawatiran perang dagang yang mengguncang pasar logam mulia, dengan harga emas dan perak AS melonjak di atas standar internasional dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, para dealer dan pedagang membawa logam mulia dalam jumlah besar ke AS sebelum tarif diberlakukan.
"Meski terdapat dampak negatif dari penguatan dolar pada pasar emas, harga emas telah mengalami kenaikan yang didorong oleh ketidakpastian seputar tarif Trump," tulisnya dalam riset, Selasa (4/2).
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Pasar Mengalami Crash, Ini Waktu Terbaik Menjadi Kaya!
Saat ini, investor menantikan data mengenai survei pembukaan pekerjaan dan perputaran tenaga kerja (JOLTS) untuk mengukur kesehatan perekonomian AS. Jumlah pembukaan lowongan kerja AS untuk Desember 2024 yang akan rilis malam ini diperkirakan turun tipis menjadi 8,01 juta.
Secara teknikal, Jonathan melihat harga emas meningkat dengan support saat ini beralih ke area US$ 2.812 hingga area US$ 2.805 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.825 hingga area US$ 2.831. Support terjauhnya berada di area US$ 2.792, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.844.
Selanjutnya: Rekor Bukit Asam (PTBA), Capai Penjualan Batubara 42,9 Juta Ton pada 2024
Menarik Dibaca: Ini 4 Tanda Anda Punya Kepribadian Terlalu Baik, Salah Satunya Takut Beropini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News