Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas bergerak stabil dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua secara berturut-turut. Sentimen datang karena investor beralih ke aset safe-haven sambil menunggu sinyal kenaikan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve yang digelar minggu depan.
Jumat (21/1) pukul 08.00 WIB, harga emas spot bergerak tipis ke level US$ 1.838,21 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2022 turun 0,2% menjadi US$ 1.838,70 per ons troi.
Di saat yang sama, imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun turun, yang mengurangi biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga, dan mengangkat harga komoditas logam mulia ini.
Emas telah naik sekitar 1,2% di pekan ini dan sedang dalam perjalanan menuju kenaikan mingguan kedua dalam tiga bulan ini. Hal tersebut juga menjadi awal yang positif bagi emas batangan di tahun 2022, yang diperkirakan akan sulit bagi emas untuk berkilau.
Baca Juga: Harga Emas Bertahan di Level Tertinggi Berkat Kekhawatiran Inflasi
Saat ini, semua mata tertuju pada FOMC Meeting dari bank sentral Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pada 25-26 Januari mendatang. Pasar menanti setiap pembaruan pada rencana The Fed untuk kenaikan suku bunga dengan latar belakang lonjakan inflasi.
Meskipun emas biasanya dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.
Sementara itu, jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran melonjak ke level tertinggi tiga bulan pekan lalu pada pekan lalu.
Dan, indeks harga konsumen inti Jepang bulan Desember pun kembali naik 0,5% dari tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
