Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas masih melanjutkan pelemahan di awal perdagangan sesi Asia hari ini. Sentimen yang menekan harga emas datang dari perkembangan vaksin Covid-19 dan data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang ciamik mendukung harapan investor akan pemulihan ekonomi.
Selasa (24/11), harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.834,40 per ons troi. Bahkan, harga emas sempat anjlok 2,2% pada perdagangan sesi sebelumnya.
Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman Februari 2021 turun 0,3% menjadi US$ 1.833 per ons troi.
Tekanan bagi harga emas kembali datang setelah pengumuman vaksin Covid-19 milik AstraZeneca yang memiliki efektivitas 90%. Selain itu, vaksin AstraZeneca kemungkinan besar dapat dibuat lebih murah, lebih mudah didistribusikan dan lebih cepat untuk ditingkatkan daripada saingan.
Baca Juga: Bursa Asia buka menguat pada Selasa (24/11), terkerek Wall Street dan vaksin Covid-19
Di sisi lain, pejabat kesehatan AS pun mengkonfirmasi bahwa vaksinasi massal untuk virus corona di AS dapat dilakukan pertengahan Desember.
Tak mau kalah, harga si kuning kian tertekan setelah data aktivitas bisnis di Negeri Paman Sam berkembang pada tingkat tercepat di lebih dari lima tahun pada bulan November lalu. Alhasil, optimisme yang deras terhadap pemulihan ekonomi semakin jelas.
Menambah sentimen, Presiden terpilih AS Joe Biden dikabarkan akan mencalonkan mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS. Langkah ini pun disambut baik oleh investor yang memuji pengalamannya di bank sentral sama pentingnya dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi.
Biden yang sudah mendapat lampu hijau untuk memulai transisinya ke Gedung Putih turut menyeret harga emas. Lantaran ini menjadi tonggak baru bagi kondisi politik di AS.
Selanjutnya: Kilau emas memudar, emas spot anjlok ke US$ 1.837 per ons troi pada Senin (23/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
