Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis dari posisi terendah 5 bulan pada hari Jumat karena dolar AS dan imbal hasil obligasi sedikit turun dari level tertinggi. Tetapi harga emas menuju penurunan mingguan keempat berturut-turut di tengah kekhawatiran Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.
Jumat (18/8) pukul 11.58 WIB, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$ 1.892,02 per ons troi, setelah menyentuh level terendah sejak pertengahan Maret pada hari Kamis. Harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 1.921,90 per ons troi.
"Dolar AS telah melemah dari level tertinggi baru-baru ini dan ini telah memungkinkan emas bergerak lebih tinggi. Kemungkinan ada beberapa bargain hunting yang terjadi untuk logam mulia di level ini," kata Kepala Analis Pasar KCM Tim Waterer kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan di Rp 1.060.000 Per Gram, Jumat (18/8)
Imbal hasil US Treasury acuan tenor 10-tahun turun dari level tertinggi sejak Oktober. Sementara indeks dolar turun 0,3%, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang lain.
Imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun juga mencapai tertinggi 12 tahun pada hari Kamis. Kenaikan ini disebabkan oleh data ekonomi yang kuat dan meningkatkan ekspektasi investor akan suku bunga yang lebih tinggi.
"Dolar perlu mengambil giliran bearish di beberapa titik agar emas menemukan kembali mojo-nya. Berapa lama emas akan menghabiskan perdagangan di bawah level US$ 1.900 akan bergantung pada berapa lama dolar tetap didukung oleh imbal hasil obligasi yang tinggi," tambah Waterer.
Baca Juga: Jeblok, Harga Emas Menuju Penurunan 4 Pekan Berturut-turut
Investor sekarang menunggu Ketua Fed Jerome Powell untuk menyampaikan pembicaraan tentang prospek ekonomi pada 25 Agustus di rapat bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.
Mencerminkan suasana bearish di antara investor emas, SPDR Gold Trust, ETF yang didukung emas terbesar di dunia, melaporkan penurunan kepemilikan lainnya sebesar 6,93 metrik ton ke level terendah sejak Januari 2020.
Harga perak spot melonjak 0,6% menjadi US$ 22,82 per ons. Harga platinum naik 0,8% menjadi US$ 896,45 dan paladium bertambah 1% menjadi US$ 1.229,12, tetapi keduanya ditetapkan untuk penurunan mingguan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News