Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Ketua Fed, Jerome Powell, dijadwalkan akan berbicara pada Selasa (2/7), sementara risalah pertemuan Fed bulan Juni akan dirilis pada Rabu (3/7). Tak hanya itu, data Non-Farm Payroll untuk bulan Juni akan dirilis pada Jumat (5/7).
“Semua faktor ini akan sangat mempengaruhi sentimen pasar terhadap emas,” bebernya.
Di sisi lain, dolar index juga merosot lebih dari 0,2% pada Senin (1/7), memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya.
Menurut Fischer, prospke suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi pertanda baik bagi pasar logam mulia karena membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Melemah di Awal Pekan Saat Imbal Hasil Obligasi AS Naik
Namun, Fischer bilang, harga emas masih mengalami sedikit kemajuan karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat dari Federal Reserve dan data ekonomi AS minggu ini.
Logam mulia lainnya juga cenderung lebih rendah pada Senin (1/7). Platinum futures turun 0,5% menjadi US$ 1.004,60 per ons, sementara silver futures turun 0,5% menjadi US$ 29.405 per ons.
Walaupun demikian, Fischer menilai bahwa sentimen terhadap pasar logam, terutama emas, tetap tegang bahkan ketika para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga bulan September, menyusul data Indeks harga PCE dari minggu lalu.
Baca Juga: Harga Emas Turun Setelah Sinyal Satu Kali Penurunan Suku Bunga The Fed Tahun Ini
Secara keseluruhan, prediksi Fischer untuk harga emas ke depannya akan cenderung naik, meskipun ada beberapa penurunan kecil yang mungkin terjadi. Faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas adalah perubahan arah tren dan kekhawatiran akan konflik Rusia-Eropa yang masih berlanjut.
Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga AS dan kebijakan Federal Reserve juga akan memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas minggu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News