Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melemah pada hari Senin pagi, terbebani oleh imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi. Para pelaku pasar menantikan lebih banyak data ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk mengukur kapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunganya.
Senin (17/6) pukul 8.26 WIB, harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$ 2.326,78 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3% menjadi US$ 2.341,70 per ons troi.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis dan terakhir berada di angka 4,24%. Kenaikan yield surat utang ini membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.
Data yang dirilis minggu lalu menunjukkan bahwa harga konsumen tidak berubah pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. Sementara harga produsen secara tak terduga turun.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Senin (17/6/2024) Stagnan
Namun, proyeksi ekonomi terbaru dari pejabat Fed setelah pertemuan kebijakan dua hari menunjukkan hanya penurunan seperempat poin untuk tahun ini. The Fed mempertahankan tingkat suku bunga pada FOMC pekan lalu.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari pada hari Minggu mengatakan pemangkasan satu kali saja di tahun ini adalah prediksi yang masuk akal. Bahkan The Fed berpotensi menunggu hingga bulan Desember untuk memangkas suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Permintaan emas di India tetap lemah pada minggu lalu meskipun ada koreksi harga baru-baru ini. Pembeli menunda pembelian karena tidak adanya festival besar. Sementara premi di konsumen utama China turun karena lemahnya sentimen konsumen dan kenaikan harga emas spot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News