kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bitcoin Pecah Rekor Lagi, Nilai Transaksi Kripto di Indonesia Terkerek


Selasa, 12 Maret 2024 / 02:50 WIB
Harga Bitcoin Pecah Rekor Lagi, Nilai Transaksi Kripto di Indonesia Terkerek
ILUSTRASI. Uang kripto.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai transaksi kripto di Indonesia terkerek harga Bitcoin (BTC) yang melambung tinggi. Investor tanah air beramai-ramai masuk ke industri kripto guna mengantisipasi kenaikan harga koin yang lebih tinggi.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengamini bahwa telah adanya peningkatan transaksi aset kripto yang signifikan dalam sebulan terakhir. Peningkatan ini berjalan seiring dengan kenaikan harga Bitcoin, serta berbagai alternative coin (altcoin) terkemuka.

Performa Bitcoin dalam tren positif sejak bulan Februari lalu, dengan data Bitcoin Monthly Returns terjadi kenaikan sekitar 43,55% secara bulanan alias month on month (MoM). Bitcoin pun baru saja mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa alias all time high (ATH).

Setelah berhasil menembus level tertingginya di posisi US$69.000, Bitcoin kian ngegas melewati level di atas US$71.000 pada Senin (11/3). Ini merupakan level tertinggi BTC sepanjang masa yang terakhir dicapai pada November 2021 silam.

Baca Juga: Banjir Sentimen Positif, Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi Baru ke US$ 71.000

Yudho menuturkan, saat ini Tokocrypto belum dapat menyajikan data secara keseluruhan karena masih menantikan hasil kalkulasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Namun, berdasarkan estimasi awal, kenaikan transaksi pada bulan Februari diperkirakan bisa mencapai antara 40-60% dibandingkan dengan Januari 2024.

Adapun Bappebti mencatat nilai transaksi kripto sebesar Rp 21,57 triliun pada Januari 2024 lalu. Jumlah tersebut turun 20,8% dibandingkan Desember 2023, tetapi naik dibandingkan setahun lalu sekitar 77,7% dari posisi Rp 12,14 triliun.

Yudho menambahkan, kenaikan ini diharapkan turut berdampak pada jumlah investor, yang diperkirakan mendekati atau bahkan melebihi angka 19 juta investor. Per Januari 2024, jumlah investor kripto tercatat sebanyak 18,83 juta orang.

Dari perspektif Tokocrypto, terdapat juga peningkatan signifikan dalam jumlah transaksi dan investor. Selama tiga bulan terakhir, Yudho bilang, Tokocrypto secara konsisten mencatat peningkatan nilai transaksi dengan kenaikan rata-rata lebih dari 54,1% per bulan. Alhasil, transaksi di Tokocrypto saat ini mencapai nilai lebih dari US$550 juta per bulan.

Selain itu, pertumbuhan jumlah investor juga menunjukkan tren positif. Dalam periode yang sama, lebih dari 600 ribu investor baru bergabung dengan Tokocrypto. Dari jumlah tersebut, 20% telah aktif melakukan trading dan menjadi pengguna aktif.

“Keadaan ini menandakan adanya pemulihan di pasar kripto sejak awal tahun 2024, mencerminkan peningkatan kepercayaan dan partisipasi dalam ekosistem kripto,” ungkap Yudho kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).

Chief Executive Officer CEO Triv, Gabriel Rey, sependapat bahwa saat ini memang terjadi gelombang besar investor yang masuk ke industri kripto termasuk di tanah air. Di platform Triv sendiri, lonjakan transaksi diklaim sekitar 400% secara mingguan atau week to week (WtW) saat harga-harga aset kripto naik berjamaah.

Baca Juga: Industri Kripto Diproyeksi Tumbuh Signifikan pada 2024

Oleh karena itu, Gabriel menilai wajar bila saat ini adanya peralihan ke instrumen kripto. Sebab, ketika ada aset yang berpeforma bagus, biasanya investor akan melikuidasi aset di instrumen investasinya untuk berpindah ke aset yang sedang bersinar.

Peralihan dari saham ke kripto itu kemungkinan terjadi seiring prospek harga Bitcoin diprediksi bisa lebih tinggi lagi. Di samping itu, beberapa koin meme seperti Shiba (SHIB) ataupun Dogecoin (DOGE) juga naik drastis baru-baru ini.

“Kondisi naiknya pasar kripto membuat orang terpaksa melikuidasi di kelas aset lain untuk masuk ke aset kripto karena mereka FOMO atau tidak ingin ketinggalan,” ucap Gabriel kepada Kontan.co.id, pekan lalu.




TERBARU

[X]
×