kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Banjir Sentimen Positif, Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi Baru ke US$ 71.000


Senin, 11 Maret 2024 / 17:54 WIB
Banjir Sentimen Positif, Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi Baru ke US$ 71.000
ILUSTRASI. Bitcoin. REUTERS/Edgar Su/Illustration


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin (BTC) kembali mencuri perhatian publik. Harga aset digital tersebut telah menembus level tertinggi baru alias new all time high (ATH).

Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa ketika harganya pertama kali menembus angka US$71.000 atau sekitar lebih dari Rp 1,1 miliar pada hari ini, Senin (11/3). Performa Bitcoin tersebut kembali melanjutkan tren positif sejak bulan Februari lalu, dengan data Bitcoin Monthly Returns terjadi kenaikan sekitar 43,55%.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mencermati, terdapat berbagai faktor yang mengerek harga Bitcoin mencapai level tertingginya. Utamanya kenaikan harga berasal dari efek meningkatnya aliran dana ke dalam Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, persetujuan dan peluncuran ETF Bitcoin di tahun ini telah memungkinkan banyak institusi untuk mengakumulasi Bitcoin. Dimana, terdapat sembilan manajer aset terkemuka telah memainkan peran penting dalam mendorong harga Bitcoin ke level tertinggi baru, dengan prospek bahwa tren ini akan terus berlanjut.

Baca Juga: Pecah Rekor All Time High Baru, Harga Bitcoin Segera Mencapai US$ 200.000?

“Kenaikan Bitcoin saat ini merupakan bagian dari tren positif yang mengejutkan pasar sejak awal tahun 2024,” jelas Yudho kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).

Yudho menambahkan, harga BTC pun terus merangkak naik seiring antisipasi investor terhadap halving Bitcoin yang akan datang. Hal itu karena peristiwa halving sering kali memicu spekulasi, sehingga meningkatkan minat investor dan menghasilkan keuntungan.

Proses halving yang mengurangi suplai Bitcoin baru itu dipandang bisa meningkatkan volatilitas pasar karena ketidakpastian yang timbul dari perubahan dalam keseimbangan penawaran dan permintaan. Oleh karenanya harga pun tak heran bisa naik tinggi menembus level tertinggi.

Terlebih lagi, lanjut Yudho, optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga AS tahun ini makin meluas. Pasar sekarang sangat mengharapkan penurunan suku bunga, sementara pejabat The Fed terus berusaha mengelola ekspektasi tersebut.

Baca Juga: Bitcoin Naik ke Rekor Tertinggi di Atas US$70.000

Oleh karena itu, rilis laporan inflasi Consumer Price Index (CPI) Amerika pekan ini dinilai akan sangat menentukan arah kebijakan The Fed dalam pertemuan bulan Maret. Angka CPI dan data penting lainnya akan menjadi acuan utama, menjelang pertemuan Fed yang tersisa hanya seminggu lagi.

“Kombinasi dari faktor-faktor ini menambahkan elemen ketegangan dan antisipasi di pasar, dengan investor dan analis sama-sama menunggu untuk melihat bagaimana dinamika ini akan mempengaruhi pasar kripto dan ekonomi secara keseluruhan,” pungkas Yudho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×