kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekspansi, KIJA siapkan dana Rp 860 miliar


Jumat, 24 Januari 2014 / 15:11 WIB
Ekspansi, KIJA siapkan dana Rp 860 miliar
ILUSTRASI. Pemerintah menggelontorkan tambahan bansos Rp 24,17 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menyiapkan pendanaan Rp 860 miliar untuk mengembangkan lahan industrinya. Tahun ini, KIJA akan mengakuisisi lahan baru lagi di Cikarang dan Jawa Tengah.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, meski tahun ini KIJA lebih konservatif, perseroan masih akan melakukan akuisisi lahan untuk menambah land bank dan menggenjot pendapatan dari penjualan lahan industrinya.

Ia mengatakan, KIJA menyediakan Rp 250 miliar untuk pengembangan lahan di Cikarang. "Tahun ini belum ada ekspansi khusus selain pengembangan lahan. Fokus kami masih di Cikarang dan Jawa Tengah. Seluruh pendanaan dari kas internal," jelasnya ke KONTAN, Jumat (24/1).

Sayangnya, Muljadi enggan mengatakan luas lahan yang akan diakuisisi itu. KIJA juga akan mendorong proyeknya di Jawa Tengah, melalui anak usahanya, PT Kawasan Industri Kendal. Untuk proyek di daerah itu, KIJA menyiapkan Rp 500 miliar. "Ini juga dikembangkan menjadi kawasan industri seperti di Cikarang," kata dia.

Selain itu, KIJA juga menggenjot bisnis infrastruktur seperti proyek Bekasi Power Plant dengan mencadangkan dana pengembangan Rp 110 miliar. Bisnis pembangkit listrik memang menjadi andalan KIJA untuk meraup pendapatan berulang alias recurring income. Pendapatan dari pembangkit listrik ditargetkan bisa mencapai US$ 100 juta per tahunnya.

Sebagai catatan, pada tahun 2013. KIJA menganggarkan belanja modal Rp 500 miliar. Belanja modal ini sudah terserap seluruhnya untuk akuisisi lahan dan proyek pembangkit listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×