kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KIJA menggarap kawasan industri di Kendal


Sabtu, 23 November 2013 / 06:34 WIB
KIJA menggarap kawasan industri di Kendal
ILUSTRASI. Direktur BTN Jasmin, legenda bulutangkis Alan Budikusuma dan Susi Susanti, serta Wakil Direktur BTN Nixon LP Napitupulu saat pemaparan Tabungan Bisnis BTN.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) telah menyelesaikan akuisisi lahan di Kendal, Jawa Tengah. Kelak, lahan tersebut akan digunakan untuk kawasan industri. Tahap pertama, KIJA akan mengembangkan 400-800 hektare (ha) di sana.

Mulyadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA bilang, pemasaran lahan itu akan dilakukan mulai tahun depan. "Kawasan industri masih tetap utama karena dari industri nanti akan tumbuh menjadi suatu kota," ujar dia.

Selain itu, KIJA juga tengah membangun beberapa proyek high residential di Jababeka dengan membangun dua apartemen, yakni Elvis Tower dan President Tower, serta satu strata office. "Dana untuk membangun proyek ini dari kas internal," ucap Mulyadi.

Bisnis kawasan industri diakui manajemen sebagai sumber pendapatan terbesar KIJA. Sampai September 2013, KIJA mampu mengantongi dana Rp 1 triliun dari kawasan industri. Sementara dari sektor komersial dan residensial sebesar Rp 400 miliar.

Dus, total pra penjualan alias marketing sales KIJA mencapai Rp 1,4 triliun sampai September 2013. Hingga akhir tahun, KIJA menargetkan marketing sales Rp 2 triliun.

Namun, menurut Muljadi, kontribusi dari kawasan industri sedikit merosot dibandingkan periode sama tahun lalu. Justru, hasil marketing sales sektor residensial dan komersial meningkat 50% di tahun ini.

Meski prospek KIJA masih bagus, analis Trimegah Securities, Melvina Wildasari mengatakan, beban utang KIJA cukup besar dan menggunakan dollar AS. "Saya agak mencemaskan karena belum hedging. Beban utang naik tinggi sehingga bisa menekan net profit," ujar dia. Harga KIJA naik 1,54% ke Rp 198 per saham, Jumat (22/11). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×