kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.550   -13,00   -0,08%
  • IDX 6.849   20,81   0,30%
  • KOMPAS100 990   1,44   0,15%
  • LQ45 767   3,14   0,41%
  • ISSI 219   0,40   0,18%
  • IDX30 398   1,84   0,47%
  • IDXHIDIV20 468   1,27   0,27%
  • IDX80 112   0,38   0,34%
  • IDXV30 115   0,51   0,45%
  • IDXQ30 129   0,36   0,28%

Dolar AS Sedang Melempem, Mata Uang Apa yang Menarik?


Senin, 17 Maret 2025 / 20:26 WIB
Dolar AS Sedang Melempem, Mata Uang Apa yang Menarik?
ILUSTRASI. Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) sedang dalam tren pelemahan sejak akhir bulan Februari lalu.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) sedang dalam tren pelemahan sejak akhir bulan Februari lalu.

Mengutip data Trading Economics, Senin (17/3) pukul 18.52 WIB, dolar AS melemah 0,17% terhadap euro (EUR/USD) ke level 1,09.

Dolar juga melemah 0,28% menghadapi GBP (poundsterling) ke level 1,3. Begitu terhadap JPY (yen Jepang), dolar AS melemah 0,9% ke level 148,5. 

Dolar juga melempem 0,34% terhadap CHF (franc Swiss) menjadi 0,8, dan melemeh 0,16% terhadap CAD (Dolar Kanada) ke level 1,4. 

Secara keseluruhan, indeks dolar AS (DXY) berada di angka 103,74, terkoreksi 3,5% sejak nilai tertingginya di 107,61 pada 1 Maret 2025.

Baca Juga: Rupiah Melemah di Awal Pekan, Investor Antisipasi Arah Suku Bunga BI dan Fed

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, pelemahan dolar AS disebabkan kekuatiran kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Menurut Lukman, hal ini bisa memicu resesi yang akhirnya menggoncang mata uang negara-negara dunia. 

“Pergerakan mata uang-mata uang dunia akan tarik ulur mengingat semuanya terjebak dalam ketidakpastian,” ungkap Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (17/3). 

Untuk investor, Lukman menilai tidak ada strategi terbaik yang bisa diterapkan. 

Namun di masa yang penuh ketidakpastian kini, Lukman melihat dolar AS masih menjadi pilihan menarik untuk investasi. Pasalnya, Lukman melihat pelemahan dolar AS yang signifikan justru sebagai sinyal positif untuk rebound. 

Menurut Lukman, ketidakpastian dan kemerosotan ekonomi umumnya mendukung dolar AS menjadi safe haven bagi investor. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.406 Per Dolar AS Hari Ini, Paling Lemah di Asia

Selain itu, yen Jepang juga potensial menguat seiring ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentralnya. Sementara EUR menguat dengan harapan pengeluaran besar Jerman di sektor militernya dapat mendukung ekonomi di Uni Eropa. 

Lukman memperkirakan indeks dolar AS akan kembali menguat dengan potensi indeks kembali ke 108–110 di akhir tahun nanti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×