Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Pasalnya, Mustofa mencermati, banyak investor yang baru memulai investasi mencoba jor-joran di instrumen investasi tertentu, namun tidak mampu menakar untung rugi dari langkah tersebut.
Akibatnya, modal melimpah mungkin habis hanya untuk dana belajar. Kemungkinan terburuknya, investor menderita rugi, jauh sebelum investasi yang sebenarnya dimulai.
“Sebagai pemula sebaiknya investasi dikit-dikit dulu, terlepas memiliki kapasitas modal yang besar ataupun tidak,” ucap Mustofa.
Baca Juga: Peluang Gen-Z Meraih Financial Freedom melaui Investasi Reksa Dana
Mustofa berpesan, investor pemula perlu memperkaya pengalaman sebagai sarana menempa diri menjadi investor yang sudah siap memulai investasi. Jam terbang tinggi dikombinasikan dengan wawasan yang luas barulah dapat mendatangkan nilai tambah dalam berinvestasi.
Gemar Membaca
Di luar kesibukannya dalam berkarir dan berinvestasi, Mustofa suka menghabiskan waktu luangnya untuk membaca buku. Dia masih rajin memperluas wawasan tentang dunia investasi dengan membaca buku-buku ekonomi. Namun, di usianya sekarang, buku tentang kesehatan diakui jadi lebih menarik untuk dibaca.
“Kesehatan memang harus terus dijaga, jadi dari situ mulai timbul ketertarikan baca buku tentang kesehatan,” tutur Mustofa.
Baca Juga: Simak jawara reksadana pengacu indeks, yang tersokong pertumbuhan IHSG
Kalau di akhir pekan, orang nomor satu di KISI AM tersebut meluangkan waktu untuk keluarga. Biasanya Mustofa mengajak keluarga jalan-jalan atau mengunjungi berbagai kerabat dekat. Sedikit waktu juga disempatkan untuk berolahraga gym.
Mustofa menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki hobi khusus, meski sempat berolahraga golf, ping-pong ataupun bola basket. Mustofa lebih suka bercengkarama dengan keluarga di waktu lowongnya sambil duduk bersantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News