kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   -7.000   -0,44%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Direktur Eksekutif AEI Gilman Nugraha Berbagi Tips Investasi, Kucinya Diversifikasi


Sabtu, 18 Januari 2025 / 18:30 WIB
Direktur Eksekutif AEI Gilman Nugraha Berbagi Tips Investasi, Kucinya Diversifikasi
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Gilman Pradana Nugraha. (KONTAN/Melly Anne)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

Investasi saham

Gilman juga memilih berbagai instrumen SBN ritel sebagai wadah investasinya. Mulai dari Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST).

Investasi pertamanya di saham dimulai setelah Gilman keluar dari BEI. Pada tahun 2021, dia memutuskan keluar dari BEI dan memulai perjalanannya dalam membangun bisnis sendiri.

Baca Juga: Mengintip Investasi Mobil Klasik Hingga Saham Direktur Eksekutif AEI Gilman Nugraha

Tetapi siapa sangka, pandemi Covid-19 datang dan melumpuhkan hampir semua sektor bisnis, tanpa terkecuali. Bisnis yang dibangun Gilman pun tak berjalan dengan mulus.

"Waktu pandemi saya jual motor koleksi dengan untung yang lumayan. Saya juga menjual mobil klasik koleksi saya," ujarnya.

Dari bekal dana darurat dan hasil penjualan kendaraan klasiknya, Gilman punya likuiditas yang tinggi. Dari penjualan kendaraan itu juga, Gilman menyisihkan uangnya untuk mengisi ulang dana darurat dan sebagian diinvestasikan ulang dalam bentuk saham.

"Saya mulai investasi pada saat saham-saham mulai rebound. Ada sinyal, saham-saham sudah mulai kemurahan dan waktunya untuk dibeli," tuturnya.

Dia sudah sudah menikmati keuntungan dari saham sejak mulai investasi di saham pada 2020. Saat imbal hasilnya sudah di atas 30% dia mulai merealisasikan keuntungannya.

Baca Juga: Pesan Warren Buffett, Hindari 5 Cara Buruk dalam Investasi Uang Ini

Dia hanya punya satu prinsip yang selama ini dia pegang yakni jangan hanya investasi di satu keranjang. Sederhananya, investor perlu menerapkan prinsip diversifikasi.

Menurut Gilman, SBN ritel bisa menjadi pilihan yang tepat untuk investor ritel. Sebab, SBN ritel punya tingkat risiko yang rendah karena ditanggung oleh pemerintah.

Selain itu, reksadana merupakan instrumen investasi dengan tingkat risiko yang rendah. Ada beberapa produk reksadana yang bisa dipilih investor.

Mulai dari pendapatan tetap hingga saham. "Untuk mengukur risiko, jangan cuma investasi di satu instrumen lalu mulailah dari nominal yang kecil," imbuhnya.

Selanjutnya: Harga Bahan Baku Kertas dalam Tren Meningkat, Cek Rekomendasi Saham INKP dan TKIM

Menarik Dibaca: Cek Apa Saja Kebiasaan dan Sifat Genetik yang Diwariskan Ibu & Ayah ke Anaknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×