Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto diproyeksikan masih akan berada dalam fase bullish pada semester II nanti. Ini ditandai dengan penguatan bitcoin dan altcoin utama seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) yang diperdagangkan dengan penguatan lebih dari 3% sepekan terakhir.
Berdasarkan coinmarketcap, BTC naik 3,74% dalam sepekan ke US$ 109.260 per Rabu (11/6) pukul 18.38 WIB. Periode yang sama, ETH naik 5,11% ke US$ 2.765 dan SOL naik 5,64% ke US$ 164.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan bahwa penguatan ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Kombinasi faktor fundamental dan makroekonomi menjadi pendorong utama.
"Sentimen pasar kripto mendapat dukungan dari membaiknya hubungan dagang AS-China, serta peningkatan adopsi institusional oleh perusahaan seperti Siebert Financial, KULR Technology, hingga Guggenheim," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/6).
Baca Juga: Investor Kian Masif, Ahli Imbau Soal Literasi Kripto di Indonesia
Menurut Fyqieh, prospek tren harga aset kripto di semester II 2025 masih terbilang menjanjikan. Secara teknikal, Bitcoin sedang menguji level resistensi psikologis di kisaran US$ 110.000 – US$ 115.000, dan jika berhasil target jangka menengah berada di rentang US$ 120.000 hingga US$ 130.000.
Beberapa katalis positif turut mendukung, antara lain rencana peluncuran ETF berbasis Solana, lonjakan aktivitas staking Ethereum, serta inisiatif pemerintah AS untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve.
"Ini sinyal bahwa kripto mulai diakui sebagai bagian dari sistem keuangan resmi," jelas Fyqieh.
Namun demikian, risiko masih membayangi. Ketidakpastian regulasi terkait token swap dan kasus hukum seperti antara Binance dan Departemen Kehakiman AS menjadi faktor penekan jangka pendek. Di sisi lain, tekanan inflasi dan kemungkinan pengetatan moneter juga dapat memicu koreksi pasar sewaktu-waktu.
Baca Juga: Berapa Sebenarnya Harga Wajar Bitcoin? Analis Ramal BTC Tembus US$200.000 Tahun Ini!
CEO Triv, Gabriel Rey menambahkan untuk jangka pendek BTC dan ETH menjadi koin yang menarik. Ia memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai US$ 112.000 dalam jangka pendek (1-2 bulan).
"Untuk Ethereum juga peningkatan harga belum usai karena banyak whale yang mulai mengakumulasi sehingga tren peningkatan harga belum akan berakhir di jangka pendek," sebutnya.
Meskipun outlook jangka menengah positif, Fyqieh mengingatkan akan adanya potensi perlambatan jangka pendek. Musim panas di belahan bumi utara seringkali diwarnai oleh penurunan volume perdagangan karena banyak investor mengambil libur.
"Hal ini dapat memicu koreksi atau pergerakan harga yang datar," tuturnya.
Ia juga mencermati indeks ketakutan dan keserakahan kripto yang berada di zona 'greed'. Kondisi ini mencerminkan euforia pasar yang berisiko berubah arah jika sentimen global berubah drastis.
"Oleh karena itu, meski tren saat ini tampak bullish secara struktural, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama dalam menghadapi volatilitas jangka pendek yang mungkin timbul dari kondisi musiman dan kebijakan moneter yang belum pasti," tandasnya.
Koin unggulan di semester II
Pada semester II 2025, Fyqieh menyoroti empat aset kripto utama yang menarik untuk diperhatikan:
- Bitcoin: Diproyeksikan bergerak di kisaran US$ 110.000–125.000 hingga Agustus. Jika tren positif berlanjut, BTC berpeluang menembus US$ 160.000 pada akhir tahun.
- Solana (SOL): Didukung potensi persetujuan ETF, SOL diprediksi menanjak ke US$ 220 – US$ 260 dalam beberapa bulan, bahkan menembus US$ 300 jika momentum ekosistem terus menguat.
- BNB: Dengan peran sentral dalam ekosistem Binance, BNB berpotensi menuju US$ 800 atau lebih pada akhir tahun.
- Ethereum (ETH): Didukung fundamental kuat dan lonjakan staking, ETH diperkirakan akan bergerak di rentang US$ 2.500 – US$ 3.500, dengan peluang mencapai US$ 4.000 pada akhir 2025.
Selanjutnya: Ditopang Umrah, Premi Asuransi Perjalanan Tugu Insurance Melonjak 115%
Menarik Dibaca: Liburan Sekolah, Hotel di Batam Hadirkan Kamar dengan Desain Karakter Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News