kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Volatilitas Aset Kripto Diperkirakan Meningkat Untuk Jangka Pendek


Kamis, 01 Mei 2025 / 22:31 WIB
Volatilitas Aset Kripto Diperkirakan Meningkat Untuk Jangka Pendek
ILUSTRASI. Aplikasi perdagangan aset kripto dari Tokocrypto.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto diperkirakan bergerak volatile pada jangka pendek, seiring rilisnya sejumlah data ekonomi.

Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menyebutkan dalam beberapa minggu ke depan prospek pasar kripto akan sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi dan kebijakan bank sentral, khususnya dari AS. Minggu ini saja, pasar tengah menantikan sejumlah data penting seperti laporan pertumbuhan ekonomi AS kuartal I (GDP) yang diperkirakan hanya tumbuh sekitar 0,3%, data inflasi inti PCE, serta laporan ketenagakerjaan terbaru.

Data-data ini akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Jika hasilnya menunjukkan pelemahan ekonomi atau berada di bawah ekspektasi, pelaku pasar bisa berharap The Fed akan bersikap lebih dovish, misalnya mempercepat pemangkasan suku bunga.

Skenario ini biasanya berdampak positif bagi aset berisiko seperti kripto, karena biaya pendanaan menurun dan likuiditas bertambah. Sebaliknya, jika data ekonomi justru jauh lebih kuat dari perkiraan, pasar bisa kembali mengkhawatirkan potensi pengetatan moneter lebih lanjut, yang dapat menekan harga aset kripto dalam jangka pendek.

Baca Juga: Lesunya Dolar AS Untungkan Pasar Kripto?

Dengan latar belakang tersebut, volatilitas pasar diperkirakan meningkat seiring jadwal rilis data ekonomi. Sebab, investor harus mencermati kombinasi kabar positif, seperti meredanya tensi dagang global dan kabar negatif berupa tanda-tanda pelemahan ekonomi.

"Menariknya, Bitcoin menunjukkan ketahanan di tengah dinamika ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/4).

Awal pekan ini, Bitcoin masih mampu bertahan di kisaran US$ 95.000, meskipun data manufaktur AS (Dallas Fed Index) anjlok ke level terendah sejak 2020. "Ini menunjukkan bahwa sebagian pelaku pasar mungkin sudah mengantisipasi pelemahan ekonomi dan justru mulai fokus pada peluang stimulus atau pemangkasan suku bunga," lanjutnya.

Sementara itu, untuk prospek jangka menengah hingga akhir 2025, tren bullish di pasar kripto diperkirakan akan berlanjut, dengan catatan faktor makro tetap kondusif.

Baca Juga: Volatilitas Aset Kripto Tinggi, Begini Saran Upbit Indonesia

Secara historis, tahun setelah terjadinya halving Bitcoin cenderung menjadi periode bull run yang kuat, dan sering kali mencapai puncaknya menjelang akhir tahun tersebut. Mengacu pada pola siklus sebelumnya, puncak bull run kali ini diprediksi akan terjadi pada akhir 2025.

Beberapa proyeksi optimistis telah muncul, misalnya riset dari Standard Chartered yang memperkirakan harga Bitcoin bisa menembus US$ 120.000 pada kuartal II dan bahkan mencapai US$ 200.000 sebelum tahun berakhir.

Prediksi agresif ini mengandalkan asumsi bahwa permintaan institusional dan ritel akan terus meningkat, seiring membaiknya kondisi pasar. Tentu saja, sambungnya, skenario 'super bullish' ini sangat bergantung pada tidak terjadinya guncangan besar, seperti konflik geopolitik mendadak atau regulasi yang membatasi ruang gerak industri kripto.

"Namun bahkan dalam skenario yang lebih konservatif sekalipun, banyak analis sepakat bahwa level psikologis US$ 100.000 sangat mungkin dicapai dan dilampaui jika tren saat ini bertahan," imbuhnya.

Baca Juga: Ketidakpastian Global Tinggi, Begini Skenario Bullish dan Bearish Aset Kripto

Selanjutnya: Khofifah Beberkan Dampak PP Nomor 28 Tahun 2024 Terhadap Pendapatan Daerah

Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 1-14 Mei 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Serum Somethinc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×