kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diantara Saham Emiten Sektor Infrastruktur Ini, Mana yang Masih Menarik?


Minggu, 03 Maret 2024 / 19:30 WIB
Diantara Saham Emiten Sektor Infrastruktur Ini, Mana yang Masih Menarik?
ILUSTRASI. Kinerja saham sektor infrastruktur menggeliat. Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham sektor infrastruktur naik 0,67% pada Jumat (3/3). Secara year to date (YTD), kinerja saham sektor infrastruktur naik 2,56%.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja saham sektor infrastruktur menggeliat. Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham sektor infrastruktur naik 0,67% pada Jumat (3/3). Secara year to date (YTD), kinerja saham sektor infrastruktur naik 2,56%.

Sektor infrastruktur sendiri terdiri dari emiten telekomunikasi, konstruksi, jalan tol, dan tower. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan melihat, emiten telekomunikasi berkontribusi terhadap kenaikan indeks infrastruktur, khususnya ISAT dan EXCL.

Saham konstruksi BUMN karya dan jalan tol juga ikut menopang kinerja indeks sektor infrastruktur. “Sementara,  pemberat kinerja sektor infrastruktur berasal dari saham tower,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (1/3).

Baca Juga: Indeks Saham Sektor Infrastruktur Naik, Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Menurut Alfred, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT) mendapat sentimen dari performa kinerja mereka yang masih solid di tahun 2023. Hal ini pun ditambah dengan pemberitaan aksi korporasi hingga isu merger.

Kenaikan saham sektor tol, seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) disebabkan antisipasi performa kinerja tahun 2023 yang akan bagus. Sementara, saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) mendapat sentimen positif kuat dari aksi korporasi mandatory tender offer.

Pada saham konstruksi, penguatan yang signifikan terjadi seusai hasil hitung cepat Pilpres 2024 yang mengunggulkan pasangan calon nomor urut 02 dengan satu putaran.

Seusai pemilu, saham BUMN Karya mampu menyentuh Auto Reject Atas (ARA) dan saham-saham kontruksi di sektor swasta juga mengalami penguatan, meskipun tidak sebesar saham BUMN Karya.

“Hal ini karena Paslon 02 merepresentasikan kelanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pro infrastruktur, termasuk untuk proyek IKN,” ungkapnya.

Di tahun 2024, sektor infrastruktur yang akan memberikan performa yang baik berasal dari emiten jalan tol dan telekomunikasi.

“Sementara, untuk sektor konstruksi BUMN karya masih berat. Apalagi, pada tahun pemilu proyek-proyek baru relatif cukup berat untuk didadapatkan,” tuturnya.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Restoran di Jelang Momentum Ramadan

Alfred pun merekomendasikan saham sektor telekomunikasi, dengan rekomendasi beli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.850 per saham.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus melihat, kepastian proyek IKN yang masih terus dilanjutkan setelah melihat hasil quick count Pilpres 2024.

“Meskipun pelaku pasar masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi harapan akan kepastian kelanjutan proyek infrastruktur eksisting masih tetap tinggi,” tuturnya.

Tak hanya itu, berakhirnya masa kepemimpinan biasanya membuat penyerapan anggaran untuk pembangunan infrastruktur berjalan lebih cepat. Hal ini juga berdampak positif ke kinerja sektor infrastruktur.

Nico melihat, dari emiten-emiten di sektor infrastruktur, kinerja JSMR, TLKM, dan CMNP masih bagus. Dia pun merekomendasikan beli saham JSMR dengan target harga Rp 6.000 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×