Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja saham sektor infrastrukstur terpantau naik di tengah harapan kembali stabilnya perekonomian usai pandemi dan gelaran Pemilu 2024.
Melansir laman Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham sektor infrastruktur naik 0,67% pada Jumat (3/3). Secara year to date (YTD), kinerja saham sektor infrastruktur mendaki 2,56%.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo melihat, penguatan kinerja indeks saham sektor infrastruktur hingga 1 Mare 2024 ditopang saham-saham di industri telekomunikasi, infrastruktur transportasi, dan utilitas energi.
“Hal ini diperkirakan karena respon investor terhadap rilis kinerja emiten di kuartal IV 2023 lalu yang diperkirakan melanjutkan pertumbuhan dibanding periode sama tahun lalu,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (3/3).
Sementara, pada saham-saham di sektor konstruksi bangunan, terjadi penguatan saham-saham konstruksi pemerintah selama year to date hingga 1 Maret 2024. Di antaranya saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
“Ini karena ada harapan terhadap pemerintahan baru serta kepastian pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Keduanya menjadi katalis positif bagi emiten-emitan konstruksi pemerintah yang saat ini masih menghadapi tekanan pada kinerja finansialnya,” kata Praska.
Baca Juga: Emiten Ini Bakal Lepas Saham Hasil Buyback, Mana yang Menarik?
Praska melihat, kinerja emiten sektor infrastruktur nonkonstruksi, seperti telekomunikasi, utilitas energi, hingga operator jalan tol, masih bisa bertumbuh di tahun 2024. Namun, pertumbuhannya tidak sesignifikan tahun sebelumnya.
“Sentimen penggeraknya adalah tren kebijakan moneter yang berpeluang lebih longgar akibat terkendalinya laju inflasi domestik sesuai target, serta dukungan pemerintah pada penggunaan energi alternatif,” ungkapnya.
Di sisi lain, kinerja emiten infrastruktur konstruksi bangunan bisa melanjutkan pertumbuhan bisnisnya, terutama untuk emiten swasta.
Namun, harga sahamnya akan lebih rawan terkoreksi, karena sudah terjadi kenaikan yang signifikan dalam tiga bulan terakhir.
Untuk saham-saham konstruksi emiten BUMN Karya, investor disarankan wait and see terlebih dahulu sembari menunggu perkembangan pembangunan IKN dan kondisi finansial dari para emiten.
“Investor disarankan trading jangka pendek untuk emiten BUMN Karya,” kata Praska.
Baca Juga: Getol Aksi Korporasi & Restrukturisasi, Simak Rekomendasi Saham BUMN Berikut Ini
Menurut Praska, saham-saham infrastruktur yang bisa dicermati dengan rekomendasi beli untuk jangka menengah panjang di antaranya adalah EXCL, TLKM, KEEN, dan PGAS.
Sementara, saham-saham dari sektor konstruksi yang bisa dicermati dengan rekomendasi beli di antaranya adalah PTPP, TBIG, TOTL, POWR, dan BREN.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, kinerja saham PTPP berada di level support Rp 394 per saham dan Rp 640 per saham. Pergerakan saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) dilihat berada di level support Rp 390 per saham dan resistance Rp 470 per saham.
William pun merekomendasikan buy on weaknes saham PTPP dan TOTL dengan target harga masing-masing Rp 640 per saham dan Rp 470 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News