Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Harga tembaga dunia turun pada perdagangan Selasa (3/6), terseret oleh lesunya aktivitas pabrik di China yang meleset dari ekspektasi.
Data tersebut memperkuat kekhawatiran bahwa ketegangan dagang dengan Amerika Serikat mulai berdampak pada ekonomi manufaktur terbesar di dunia tersebut.
Melansir Reuters, harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,5% ke level US$ 9.571 per ton pada pukul 09:52 GMT.
Baca Juga: Harga Tembaga Melemah Selasa (27/5), Pasar Cemas Arah Tarif AS dan Penguatan Dolar
Sementara itu, futures tembaga di Comex AS merosot lebih dalam, sebesar 1,9% ke US$ 4,768 per pon.
Harga tembaga di Comex sempat menyentuh level tertinggi sejak awal April di US$ 4,9495 pada Senin (2/6), seiring kekhawatiran bahwa Presiden AS Donald Trump akan memperluas tarif terhadap produk logam, termasuk tembaga.
Pemerintah AS saat ini tengah menyelidiki potensi pengenaan tarif tambahan atas tembaga impor.
PMI Manufaktur China Tertekan
Penurunan harga tembaga terjadi setelah rilis data PMI manufaktur Caixin/S&P Global yang menunjukkan aktivitas pabrik China menyusut ke level 48,3 pada Mei 2025, angka terendah dalam 32 bulan.
Baca Juga: Harga Emas Spot Terkoreksi dari Level Tertinggi 4 Pekan ke US$ 3.355,7 Selasa (3/6)
Ini adalah penyusutan pertama dalam delapan bulan terakhir, menunjukkan tekanan nyata akibat perlambatan permintaan global dan tarif ekspor dari AS.
Sebelumnya, PMI resmi versi pemerintah China juga menunjukkan kontraksi dua bulan berturut-turut pada sektor manufaktur.
“Penurunan hari ini mencerminkan keraguan pelaku pasar atas keberlanjutan reli harga kemarin, apalagi setelah muncul data China yang lemah,” ujar Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank.
Di saat yang sama, aktivitas manufaktur AS juga terus menyusut selama tiga bulan berturut-turut, menambah kekhawatiran akan melambatnya permintaan logam dasar secara global.
Trump-Xi Dijadwalkan Berbicara, Pasar Tunggu Kepastian Tarif
Ketidakpastian pasar juga dipicu oleh rencana komunikasi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan berlangsung pekan ini.
Baca Juga: Aktivitas Manufaktur China Turun pada Mei, Terimbas Pemberlakuan Tarif AS
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa kedua pemimpin akan membahas ketegangan perdagangan dan tarif ekspor.
Meski demikian, pasar logam mendapat sedikit dukungan dari penurunan stok tembaga di gudang LME, yang kini tersisa 143.850 ton, terendah dalam hampir satu tahun, setelah terjadi pengiriman keluar sebesar 4.600 ton.
Di luar tembaga, aluminium turun 0,8% ke US$ 2.446,50 per ton, zinc melemah 0,3% ke US$ 2.690, lead turun 0,5% ke US$ 1.971,50, dan nikel tergelincir 0,8% ke US$ 15.415. Hanya timah yang menguat tipis 0,3% ke US$ 30.745 per ton.
Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Naik 2 Persen, Hari Ini Meroket (3 Juni 2025)
Menarik Dibaca: Rangkul Sinergi Masyarakat Adat untuk Jaga Hutan, GATC Gelar Three Basins Summit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News