Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi pasar saham dan pasar obligasi yang belum stabil membuat PT Sentul City Tbk (City) menunda untuk menerbitkan obligasi maupun Medium Term Note (MTN) untuk mendanai ekspansinya tahun ini. Padahal sebelumnya, emiten properti ini berencana mengkaji pendanaan lewat kedua instrument tersebut.
Michael Tene, Investor Relation BKSL mengatakan pendanaan belanja modal atau capex yang dipatok tahun ini sebesar Rp 900 miliar akan mengandalkan khas internal, penjualan lahan (block sell), serta pinjaman perbankan.
“Kita belum mengarah ke sana (MTN atau obligasi) karena kondisi pasar belum kondusif. Ini bisa dilihat dari penerbitan saham beberapa perusahaan yang tidak bisa optimal,” kata Michael pada KONTAN akhir pekan lalu.
Di samping fasilitas pinjaman bank yang telah berjalan, Michael bilang perseroan akan mengandalkan penjualan lahan dalam bentuk block. Dia mengklaim, saat ini BKSL masih memiliki lahan cadangan atau land bank dalam jumlah yang cukup besar yakni 13.000 hektare (ha). Rinciannya, 12.000 ha di Sentul Nirwana dan 1.000 ha di Sentul City.
Michael bilang, lahan yang akan dijual terletak di Sentul city. Adapun target pembelinya ditargetkan dari investor lokal. Hanya saja, Michael tidak bersedia menyebutkan luas lahan yang akan dijual tahun ini. “ Penjualan lahan ini juga bisa jadi sumber pendanaan. Tapi belum bisa disebutkan targetnya,” ujarnya.
Selain itu, untuk menggenjot ekspansinya tahun ini, perseroan juga tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan developer asing guna mengembangkan kota mandiri Sentul City. Baru-baru ini management BKSL telah melakukan roadshow ke luar negeri guna mencari investor yang berminat masuk ke Sentul city.
Michael mengatakan, saat ini ada beberapa calon investor yang tengah di follow up perseroan. Sebelumnya, BKSL telah mengungkapkan kepada KONTAN bahwa calon investor berskala dari Asia. Di antara calon investor, ada yang tertarik mengembangkan kota mandiri, apartemen, komersial, hingga kawasan industri.
Sambil memupuk mimpi terjun ke bisnis kawasan industri, Sentul City sedang mematangkan kerjasama dengan pengembang mal asal Jepang, yakni AEON. Rencananya, pusat perbelanjaan itu akan hadir di Sentul City dengan taksiran luas lahan pengembangan 7,8 ha dan luas bangunan 100.000 meter persegi (m²). Jika penandatanganan kerjasama dilakukan tahun ini maka pembangunan mal baru akan terlaksana tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News