Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rencana PT Sentul City Tbk (BKSL) menambah porsi pendapatan berulang atau recurring income terhadap perdapatan perseroan menjadi 30% tahun 2015 tampaknya tak akan terealisasi. BKSL memperkirakan recurring income tahun ini akan lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
Michael Tene, Investor Relation BKSL mengatakan, penurunanan recurring income terjadi lantaran Kawasan bermain Theme Park JungleLand telah beralih ke PT Bakrieland Development Oktober 2014. “Tahun lalu kontribusinya kemungkinan sekitar 20% dan tahun ini akan di bawahnya,” ujar Michael saat dihubungi KONTAN, Senin (19/1).
Selama empat tahun mendatang, BKSL akan menggenjot pendapatan berulang dari pengembangan proyek mal dan hotel. Targetnya, masih 30% dari pendapatan perusahaan.
Untuk menggenjot pendapatan berulang, BKSL telah menyiapkan berbagai proyek, termasuk pembangunan hotel di Lombok dan Hotel Alana di kawasan Sentul City, Bogor. Tak hanya itu, tahun lalu BKSL juga menggandeng pengembang mal asal Jepang, AEON Mall untuk mengembangkan pusat perbelanjaan di kawasan Sentul City.
Pembangunan pusat perbelanjaan AEON Mall ini akan berada di atas lahan seluas 7,8 hektare (ha). Adapun nilai investasinya diprediksi akan mencapai Rp 1,2 triliun. Pendapatan berulang akan diperoleh pada 2017 mendatang seiring beroperasinya AEON Mall di Sentul City.
Catatan saja, akhir tahun 2013, recurring income BKSL menyumbang sekitar 22%-23% terhadap total pendapatan perseroan sebesar Rp 961,98 miliar.
Saat ini, proyek yang menyumbang pendapatan berulang antara lain kawasan wisata keluarga Pasar Ah Poong, Hotel Green Savana, Wisata Taman Budaya, dan Wisata Ecopark.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News