kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Dana Kelolaan (AUM) Reksadana Pasar Uang Turun di Februari 2023, Ini Sentimennya


Rabu, 15 Maret 2023 / 20:43 WIB
Dana Kelolaan (AUM) Reksadana Pasar Uang Turun di Februari 2023, Ini Sentimennya
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana pasar uang pada Februari 2023 tercatat turun dari bulan Januari 2023.

Melansir data OJK, AUM reksadana pasar uang pada Februari 2023 sebesar Rp 82,9 triliun. Angka itu turun dari AUM reksadana pasar uang pada bulan Januari 2023 yang tercatat Rp 88,6 triliun.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, penurunan AUM di bulan Februari tak hanya dialami oleh reksadana pasar uang, tetapi juga jenis lain, seperti reksadana saham dan pendapatan tetap.

Baca Juga: Turun di Awal Tahun, Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang Berpeluang Naik Lagi

Namun, di sisi lain, AUM reksadana terproteksi dan reksadana campuran meningkat. Hal itu, menurut Arjun, menunjukkan bahwa investor saat ini lebih milih diversifikasi aset.

Langkah itu diambil investor karena kondisi pasar saat ini sangat volatile dan dipenuhi ketidakpastian, mulai dari masalah geopolitik, kemungkinan resesi global, hingga kenaikan suku bunga bank sentral.

“Jadi, investor lebih milih diversifikasi modal mereka ke berbagai instrumen untuk mitigasi risiko mereka dari investasi ke satu produk,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (15/3).

Arjun mengatakan, penurunan AUM reksadana pasar uang secara bulanan itu merupakan anomali di tengah ketidakpastian global.

Sebab, ketidakpastian global yang terus menerus terjadi akan membuat investor cenderung memegang cash untuk menghindari risiko dari produk investasi yang lebih berisiko.

Oleh kerena itu, meskipun reksadana pasar uang saat ini tengah mengalami penurunan, bukan berarti nantinya tidak akan kembali naik.

“Kalau ketidakpastian ini terus menerus terjadi, investor akan lebih suka memilih pasar uang sebagai aset safe haven,” ungkapnya.

Baca Juga: Begini Strategi Manajer Investasi Kelola AUM Reksadana yang Sedang dalam Tren Turun

Arjun memproyeksikan imbal hasil reksadana pasar uang ada di kisaran 3% - 5% di tahun 2023. Menurut Arjun, reksadana pasar uang memang memberi return yang minimal, karena risikonya sangat kecil.

“Meskipun investor mengelola dana secara bijak, tetapi imbal hasil reksadana pasar uang tetap akan kecil dibandingkan dengan historic returns asset class lainnya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×