kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.208   -7,00   -0,04%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Hadapi Tantangan Harga Bahan Baku, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)


Senin, 18 Agustus 2025 / 14:07 WIB
Hadapi Tantangan Harga Bahan Baku, Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham Mayora Indah (MYOR) yang menghadapi tantangan harga bahan baku


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan kenaikan kinerja penjualan di sepanjang semester I-2025. Namun, dalam periode yang sama kinerja laba perusahaan justru terkoreksi.

MYOR meraih pendapatan Rp 17,79 triliun, naik 9,69% dari periode yang sama tahun lalu (YoY). Adapun, laba usaha perusahaan mencapai Rp 1,53 triliun, anjlok dari Rp 2 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.  

Margin kotor MYOR di kuartal II – 2025 merosot menjadi 20,3% karena tertekan oleh harga kopi dan kakao yang lebih tinggi. Pengadaan kopi dimulai pada September 2024, dengan pembelian tambahan pada April–Mei 2025 selama masa panen, ketika harga baru saja mulai turun. Sehingga perusahaan memiliki persediaan berbiaya lebih tinggi. 

“Kami mempertahankan proyeksi GPM (gross profit margin) tahun 2025 di angka 23%, sejalan dengan panduan manajemen sebesar 22% – 25%,” ujar Putu Chantika Putri, Analis Ciptadana Sekuritas Asia dalam risetnya 11 Agustus 2025. 

Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 17,79 Triliun pada Semester I-2025

Analis BRI Danareksa Sekuritas Christy Halim memperkirakan, margin kotor MYOR tahun 2025 akan berada di angka 22,1% dengan asumsi struktur biaya yang lebih baik dan beberapa penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) pada semester kedua 2025 untuk menyeimbangkan kenaikan harga bahan baku.

Ia menambahkan, belanja bahan baku dan pengemasan akan tetap mencapai sekitar 7% dari penjualan. 

Manajemen MYOR sendiri telah memperkirakan peningkatan GPM di kuartal mendatang. Perkiraan itu didukung oleh harga bahan baku utama yang stabil hingga menurun seperti kopi, kakao, dan minyak kelapa sejak akhir Juni 2025.  

Manajemen mengindikasikan bahwa mereka mulai melihat peningkatan penjualan pasca Idul Fitri yakni pada akhir Juni 2025, dengan penjualan Juli 2025 menunjukkan pertumbuhan dua digit. Hal ini terutama didukung oleh pemulihan domestik yang kuat.

Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Gelar Buyback Senilai Rp 1 Triliun, Ini Periode Pelaksanaannya

Sementara, bisnis ekspor mengalami sedikit kemunduran karena festival Kue Bulan Tiongkok yang ditunda selama 2 minggu, tetapi ada optimisme bahwa ekspor akan pulih pada Agustus 2025. 

Manajemen menargetkan pertumbuhan volume portofolio sekitar 5% – 6%, didukung oleh peningkatan konsumsi dan beberapa pesanan awal Lebaran Idul Fitri tahun 2026 yang diperkirakan akan dipercepat ke kuartal IV-2025. Mengingat Idul Fitri yang diperkirakan akan jatuh pada Maret 2026. Ini diperkirakan akan mendorong penjualan kuartal keempat. 

Namun, Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia Harry Su mencermati, tekanan terhadap daya beli konsumen domestik pada semester pertama 2025.

Tekanan daya beli tersebut diperkirakan masih berlanjut, seiring dengan pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan penerapan tarif impor oleh AS. 

 

Sentimen seperti tingginya harga bahan baku, termasuk coconut oil, kakao, dan kopi, menjadi risiko yang perlu dicermati MYOR pada semester kedua 2025 karena berpotensi menekan margin perusahaan.

Harry juga menyoroti volume penjualan MYOR yang juga masih tumbuh terbatas yakni 3% secara YoY. Kondisi ini menjadi tantangan bagi emiten consumer seperti MYOR. Untuk mengantisipasi tekanan tersebut, perusahaan berinisiatif menaikkan average selling price (ASP) guna mengimbangi kenaikan biaya bahan baku 

“Di sisi lain, potensi peningkatan belanja pemerintah diharapkan dapat memperkuat daya beli konsumen, memperbaiki sentimen pasar, dan mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan,” ujar Harry kepada Kontan, Jumat (15/8/2025).  

Sementara itu, Ciptadana Sekuritas Asia memproyeksikan pendapatan dan laba MYOR tahun 2025 mencapai masing – masing Rp 40,04 triliun dan Rp 3,2 triliun. Putu, Christy, dan Harry merekomendasikan beli saham MYOR dengan target harga masing – masing Rp 2.800 per saham, Rp 2.500 per saham, dan Rp 2.670 per saham.

Selanjutnya: Tips Siapkan Dana Pensiun Menurut OJK, Lakukan 6 Hal Ini

Menarik Dibaca: 6 Cara Mengatasi WC Mampet yang Efektif, Yuk Coba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×