Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri reksadana tengah tertekan yang tercermin dari turunnya Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan. Guna menghadapi situasi ini, Manajer Investasi (MI) punya strategi khusus agar AUM tetap stabil.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan industri reksadana mencapai Rp 509.368 triliun di Februari 2023 atau berkurang sekitar Rp 3,34 triliun dari bulan Januari 2023 yang berada di posisi Rp 512.707 triliun.
Reksadana pasar uang menjadi kelas aset yang paling besar pengurangan dana kelolaannya. Kondisi ini juga terjadi hampir pada seluruh kelas aset seperti reksadana saham dan pendapatan tetap. Sementara, reksadana campuran terpantau naik.
Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi menilai bahwa terjadi pembalikan sentimen baik di pasar obligasi dan saham selama Februari 2023.
Baca Juga: Dana Kelolaan Industri Reksadana Kembali Turun pada Februari, Ini Penyebabnya
Hal ini merespon bagusnya data-data ekonomi Amerika Serikat di Januari 2023.
"Positifnya data ekonomi AS dikhawatirkan akan membuat The Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya," kata Eri kepada Kontan.co.id, Jumat (10/3).
Eri mengungkapkan, cukup sulit mengamati alasan pastinya penurunan AUM karena bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dana kelolaan pada BPAM sendiri diakui mengalami sedikit penurunan pada bulan Februari 2023.
Ke depan, guna menumbuhkan dana kelolaan BPAM maka perusahaan akan terus membina hubungan yang baik dengan Agen Penjual Efek Reksadana (APERD) yang sudah ada, serta melengkapi pilihan produk yang ada di APERD tersebut.
"Untuk peluncuran produk akan disesuaikan dengan kebutuhan investor kami, serta kondisi pasar terkini," sambung Eri.
Baca Juga: Kinerja Instrumen Investasi Tertekan, Ini Strategi untuk Investor
Sementara, Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto telah secara gamblang menyatakan niat untuk meluncurkan produk reksadana baru agar menarik perhatian investor.
Total dana kelolaan Panin AM pada bulan Februari 2023 adalah Rp 14.57 triliun, naik tipis dari bulan Januari 2023 yang senilai Rp 14.03 triliun. Dana kelolaan mayoritas dikontribusikan oleh penerbitan reksadana terproteksi.
Ke depannya, Rudiyanto bilang, penerbitan reksadana terproteksi akan dilakukan secara berkala. Panin AM memiliki rencana untuk meluncurkan produk Panin Syariah Global Fund di kuartal II-2023 yang berinvestasi pada saham di AS.
Selain itu, peluncuran produk baru dilengkapi kombinasi dengan cara meningkatkan kinerja produk, kinerja tenaga pemasar, dan menambah tenaga pemasar baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News