Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga gas alam telah menguat dalam tiga hari berturut-turut setelah menukik ke level terendah dua minggu pada awal pekan ini. Ramalan cuaca panas menjadi pendukung kenaikan harga gas alam.
Mengutip Bloomberg, Kamis (14/7) pukul 17.42 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Agustus 2016 di New York Mercantile Exchange menguat tipis 0,1% ke level US$ 2,740 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, gas alam tergerus 2,2%.
Ramalan cuaca panas di beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong kenaikan harga gas alam. MDA Weather Services memperkirakan suhu panas di atas normal akan menyapu wilayah Midwest AS mulai 18 Juli - 22 Juli mendatang.
Sementara data AccuWeather Inc, memprediksi suhu tinggi di wilayah ST. Louis akan mencapai 37 derajat celsius pada tanggal 22 Juli atau 10 derajat di atas rata - rata.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, musim panas di wilayah AS, Eropa dan sebagian wilayah China masih akan terjadi dalam dua bulan ke depan. Hal ini akan memicu kenaikan permintaan gas alam sehingga angka persediaan diharapkan berkurang.