kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BYAN dapat kontrak baru US$ 273 juta


Selasa, 27 Mei 2014 / 19:06 WIB
BYAN dapat kontrak baru US$ 273 juta
Di Tengah Gejolak Sepanjang Tahun 2022, Kinerja Reksadana Masih Bisa Bertumbuh


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mendapat kontrak baru pengangkutan batubara. BYAN melalui anak usahanya, PT Indonesia Pratama menandatangani kontrak jasa pengangkutan batubara dengan PT BIS Industries. 

Direktur Utama Bayan Resources Chin Wai Fong mengatakan nilai kontrak baru itu mencapai US$ 273 juta atau sekitar Rp 3,16 triliun. Kontrak jasa tersebut telah diteken pada 22 Mei 2014 lalu. "BIS tidak punya hubungan afiliasi dengan Indonesia Pratama maupun perseroan," ujarnya.

Kerja sama ini memiliki jangka waktu selama tujuh tahun. Dalam perjanjian itu disepakati, lingkup pekerjaan berupa pengangkutan batubara sebanyak 64 juta ton dari intermediate crushing facility di lokasi tambang ke stockpile dan jetty di wilayah Senyiur, Kalimantan Timur.

BYAN memang harus mengejar kenaikan pendapatan tahun ini. Soalnya, kinerja BYAN masih jauh dari harapan. Sepanjang Kuartal I 2014, pendapatan BYAN mencapai US$ 239,4 juta. Jumlah tersebut menurun 26,3% dibandingkan pendapatan periode sama tahun lalu US$ 325,2 juta.

Perseroan juga mencatat rugi bersih sebesar US$ 995.800. Padahal di Kuartal I tahun lalu, BYAN masih mendulang laba sebesar US$ 5,9 juta.

Maklum, BYAN terbelenggu beban keuangan dan penurunan nilai yang jumlahnya masing-masing sebesar US$ 9,9 juta dan US$ 289.954. Belum lagi, kinerja BYAN terimbas lonjakan beban pajak penghasilan yang menjadi US$ 19,6 juta dibandingkan US$ 5,6 juta. 

Karena harga komoditas yang masih rendah, BYAN tidak punya target ambisius di tahun ini. Perseroan memperkirakan produksi di tahun ini tidak akan berbeda dengan tahun lalu. Sejak tahun 2013 lalu, BYAN hanya membidik produksi batubara sebanyak 14 juta-15 juta ton, turun dari tahun sebelumnya yang 16,3 juta ton.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×