Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memutuskan tidak membagikan keuntungan perusahaan atau dividen untuk tahun buku 2012. Sebab, laba itu akan digunakan sepenuhnya untuk belanja modal tahun 2013.
Sekretaris Perusahaan BYAN Jenny Quantero menjelaskan, BYAN membutuhkan belanja modal yang tidak sedikit. Terlebih, laba bersih perusahaan tahun lalu juga turun 74,26% dibandingkan setahun sebelumnya. Tahun 2012 BYAN hanya mampu mengumpulkan laba bersih US$ 54,90 juta, dibandingkan US$ 213,3 juta setahun sebelumnya.
Di sepanjang 2012, pendapatan BYAN memang melemah menjadi US$ 1,42 miliar dari US$1,50 miliar.
Di sisi lain, realisasi belanja modal di kuartal pertama perseroan mencapai US$ 1,8 juta dari anggaran belanja modal 2013 sebesar US$ 45 juta-US$ 55 juta.
"Sebagian besar anggaran belanja modal dari kas internal dan akan kami gunakan di kuartal ketiga dan keempat 2013," tambah Direktur Utama BYAN Chin Wai Fong.
BYAN akan memakai belanja modal itu untuk operasionalisasi tambang perusahaan seperti pembelian alat penghancur batu bara dan sebagainya.
Di kuartal pertama 2013, volume penjualan batubara BYAN mencapai 3,4 juta ton. Jumlah itu turun dari sebelumnya 3,9 juta ton. Karena itu, Jenny mengaku di tahun 2013, BYAN akan mengurangi jumlah produksi batubara.
Di 2013, BYAN hanya menargetkan produksi batubara sebanyak 14 juta-15 juta ton. Target ini turun 7,98%-14,11% dari realisasi produksi 2012 yang sebanyak 16,3 juta ton.
Selain itu, lanjut Jenny, BYAN akan melakukan efisiensi biaya. Sebab, harga batubara saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dus, efisien diperlukan demi mempertahankan margin keuntungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News